Islami.co (Haji) – Pemerintah Arab Saudi sangat konsen pada isu haji ilegal. Beberapa upaya dilakukan, selain fatwa keabsahan haji tanpa visa haji, Saudi juga membuat Smartcard, semacam kartu pintar untuk masuk lokasi-lokasi penting saat haji, seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Artinya jemaah haji ilegal tidak akan bisa mengakses kota-kota tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji Hilman Latief di Kantor Urusan Haji Arab Saudi (10/5).
“Penggunanya untuk masuk masyair, di Arofah, Muzdalifah Mina itu harus ada kartu tersebut,” ujar Hilman.
Smartcard ini digunakan untuk memvalidasi data jemaah haji resmi yang telah terdaftar dalam sistem otoritas Saudi. Bukan hanya untuk Indonesia, Kartu pintar ini juga akan dibagikan kepada para jemaaah haji dari berbagai belahan negara lain.
Menurut Hilman, dengan adanya Smartcard tersebut, otoritas Saudi jadi lebih mudah memvalidasi data jemaah haji dengan cukup scan barcode yang terdapat di sana.
“Jadi ini wacana tahun lalu yang diterapkan untuk tahun ini, di mana semua jemaah haji dengan QR Code yang terdapat di dalam smartcard akan sekali tembak QR Code-nya itu langsung terdeteksi pada data jamaah itu,” kata Hilman.
Bagaimana Bentuk Smartcard Haji?
Akun resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengunggah desain bentuk smartcard yang akan dibagikan kepada para jemaah haji yang telah terdaftar.
Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa Smartcard akan memuat berbagai data jemaah haji, mulai dari data rombongan, riwayat kesehatan, hingga pemondokan.
Kapan Jemaah Haji Mendapatkan Smartcard?
Smartcard ini nantinya akan dibagikan di sejumlah embarkasi di Tanah Air. Sisanya, jemaah haji akan menerima smart card setibanya di Arab Saudi.
“10.000 dibagikan di tanah air, dibeberapa emarkasi yang terdekat, sisanya dibagikan di sini (Arab Saudi),” ujar Hilman.
Ilman mengatakan pembagian smart card di Arab Saudi akan dilakukan di tiap kloter dan sektor.
“Jadi nanti sudah dibagi per kloter, per sektor, lebih mudah lah. Dan tidak hilang di tanah air, yang bahaya kan,” kata Hillman.
Ini Alasan Arab Saudi Konsen Pada Haji Ilegal
Arab Saudi pada tahun ini sangat konsen dengan kasus haji tanpa visa haji bagi orang dari luar negeri dan tanpa permit (tasrih) bagi orang Saudi sendiri. Dalam salah satu unggahan di media sosial Kementerian Haji dan Umrah Saudi disebutkan bahwa orang yang tidak memiliki visa haji maupun tasrih dilarang berhaji dan akan berpotensi untuk dideportasi (bagi orang luar Saudi).
Dalam unggahan lain juga disebutkan bahwa mematuhi aturan visa haji merupakan salah satu gesture penghormatan kepada proses legal di Saudi. Selain itu, dengan adanya visa haji, pihak Saudi bisa memastikan pelayanan yang prima bagi para jemaah haji, dan memberikan kenyamanan bagi jemaah karena pihak Saudi bisa mengukur keramaian dan mitigasi resiko.
(AN)