Ada banyak sekali jenis sedekah dalam Islam. Sedekah yang paling terkenal adalah sedekah jariyah. Sedekah jariyah ternyata bukan hanya sekedar harta, bahkan ada sedekah lain yang lebih bermanfaat, yaitu sedekah kehidupan, sedekah oksigen yang dihirup semua umat manusia.
Berikut ini teks khutbah Jumat tentang sedekah jariyah untuk kehidupan.
Teks Khutbah Jumat pertama (Download.PDF)
اَلْحَمْدُ لله طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ وَنَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ وَكَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَجَوَّادٌ يُحِبُّ الجُودَ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِه وَصَحْبِهِ وسَلِّم. ﴿أَمَّا بَعْدُ﴾ فَيَا عِبَادَ اللهِ. إِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وقَالَ اللهُ تَعَالى فِي كِتَابِه الْعَظِيْم، هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Maasyiral Muslimin yang Dimuliakan Allah
Suatu ketika, para sahabat saling menunjukkan besaran nilai sedekahnya masing-masing. Si A menunjukkan nilai sedekahnya kepada si B, begitupun sebaliknya, tidak ada tujuan kecuali untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Sementara para sahabat masih sibuk membahas sedekahnya masing-masing, sahabat lain terdiam diri. Ia merasa belum melakukan sedekah apapun. Sehingga ia tidak bisa bercerita kepada sahabat yang lain. Sahabat ini kemudian melaporkan masalah yang ia alami kepada Rasulullah Saw.
“Wahai Rasul, saat para sahabat lain sedang giat-giatnya bersedekah, aku diam saja. Hanya aku yang tidak bersedekah. Aku tidak bersedekah bukan karena aku tidak mau, tapi aku tidak mampu. Jangankan bersedekah, untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari saja aku tak mampu.”
Mendengar pertanyaan sahabat nabi tadi, Nabi kemudian meyampaikan sabdanya:
«تَبَسُّمُكَ فِي وجْهِ أخِيكَ صَدَقَةٌ»
“Senyummu kepada saudaramu itu sedekah.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Sahih Ibn Hibban, diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam kitabnya yang lain, yaitu al-Adab al-Mufrad, diriwayatkan juga oleh Imam al-Tirmidzi dalam matan yang lebih panjang.
Maasyiral Muslimin yang Dimuliakan Allah
Dalam hadis yang lebih lengkap dijelaskan bahwa sedekah itu bukan hanya senyum saja. Dalam al-Jami’ al-Saghir karya al-Suyuthi dijelaskan beberapa hal lain yang bisa disebut juga sebagai sedekah.
تَبَسُّمُكَ فِي وجْهِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وأمْرُكَ بالمعررف ونَهْيُكَ عنِ المنْكَرِ صَدَقَةٌ وإرْشادُكَ الرَّجُلَ فِي أرْضِ الضَّلالِ لَكَ صَدَقَةٌ وإماطَتُكَ الحَجَرَ والشَّوْكَ والعَظْمَ عَن الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وإفْراغُكَ مِن دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya, “Senyummu kepada saudaramu itu sedekah. Mengajak orang lain agar menjalankan hal ma’ruf dan meninggalkan hal mungkar juga sedekah. Menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat juga sedekah. Menyingkirkan batu dan duri dari jalan juga sedekah. Menuangkan isi embermu ke ember orang lain juga sedekah.”
Imam Badruddin al-Aini mengatakan bahwa sedekah itu bukan hanya sekedar memberikan harta yang kita miliki, tetapi juga melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang, itu juga termasuk sedekah.
وَأَعْمَالُ الْخَيْرِ إِذَا حَسُنَتْ النِّيَّاتُ فِيْهَا تَنَزَّل مَنْزِلَةَ الصَّدَقَاتِ فِي الْأُجُوْرِ وَلَا سِيَّمَا فِي حَقِّ مَنْ لَا يَقْدِرُ عَلَى الصَّدَقَةِ، وَيُفْهَمُ مِنْهُ أَنَّ الصَّدَقَةَ فِي حَقِّ الْقَادِرِ عَلَيْهَا أَفْضَلُ مِنْ سَائِرِ الْأَعْمَالِ القَّاصِرَةِ عَلَى فَاعِلِهَا
Artinya, “Adapun perbuatan-perbuatan yang baik jika dilandasi dengan niat yang baik maka setara dengan pahala bersedekah, khususnya bagi orang yang tidak mampu untuk bersedekah. Dan bisa difahami bahwa sedekah yang sesuai dengan kemampuan lebih utama daripada banyak amalan akan tetapi hanya terbatas (manfaatnya) bagi orang yang mengerjakannya saja.”
Jika semua hal yang bermanfaat tadi adalah sedekah, maka saat ini menanam pohon dan merawat pohon juga sedekah. Menjaga sebuah pohon atau tanaman agar tetap hidup, merawatnya, memberinya pupuk, menyiraminya, juga termasuk sedekah.
Mengapa demikian? Karena sumber kehidupan kita saat ini, yaitu oksigen berasal dari tanaman. Jika tidak ada tanaman, maka berkuranglah oksigen. Daerah menjadi panas, kekurangan air dan sebagainya.
Maasyiral Muslimin yang Dimuliakan Allah
Kita selama ini tidak sadar, bisa jadi tanaman yang kita tanam, menghasilkan oksigen yang bisa dihirup dan diambil manfaatnya oleh banyak orang, di situlah letak sedekahnya, bahkan selama pohon itu masih hidup dan memberi manfaat kehidupan (oksigen) bagi orang lain, maka selama itu pula orang yang menanam maupun yang merawatnya akan mendapatkan pahala. Itulah sedekah jariyah yang paling bermanfaat saat ini. Begitu pula sebaliknya. Orang-orang yang merusak pohon, menggunduli hutan, maka sama dengan ia telah merusak kebermanfaatan bagi banyak orang.
Untuk segenap jamaah yang memiliki tanaman di rumahnya, mari dirawat setiap hari. Kita tidak tahu, siapa tahu, tanaman itulah tabungan surga kita. Bagi yang belum memiliki tanaman, mari menanam. Selain bisa kita manfaatkan buahnya, jika ada buahnya, oksigen yang dihasilkan juga sangat bermanfaat. Termasuk mengurangi kerusakan bumi yang lebih besar.
Maasyiral Muslimin yang Dimuliakan Allah
Demikian khutbah singkat yang khatib sampaikan, semoga bisa memantik kita untuk selalu bermanfaat bagi orang lain.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
Contoh Teks Khutbah Jumat Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَر، وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلإِنْسِ وَالْبَشَرِ.اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَر.أَمَّا بَعْدُ:فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ، وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَن، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: ((إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ، يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا))
أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّات،
اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَن، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بَلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر
Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.