Persoalan simbol selalu menarik diperbincangkan di Indonesia. Apalagi orang yang parno terhadap simbol tertentu masih banyak di Indonesia. Sebut saja Ustadz Rahmat Baequni misalnya, melihat simbol segitiga di masjid aja langsung dianggap sebagai simbol dajjal. Padahal tidak semua segitiga itu simbol dajjal. Parahnya, pengikut Ustadz Baequni ini banyak.
Selain segitiga, simbol lain yang diperbincangkan adalah simbol metal. Katanya itu simbol setan. Makanya, sebagian musisi metal yang hijrah mengampanyekan salam satu jari, sebagai lawan terhadap simbol setan. Salam satu jari diindetikkan dengan simbol tauhid. Tapi lagi-lagi yang namanya simbol itu punya banyak tafsir. Tidak selalu satu jari itu tauhid. Maknanya bisa juga yang lain.
Tantri Vokalis Kotak ketika diundang ke program Shihab dan Shihab bertanya kepada Prof. Quraish Shihab soal simbol metal, apa benar simbol setan. Prof. Quraish mengatakan, “Ada simbol-simbol, yang boleh jadi dipahami seseorang begini, dan orang lain pahami begitu”. Beliau mencontohkan sembari mengangkat jari telunjuk. Maksud angkat jari telunjuk bisa beda-beda. Ada yang memahami tauhid, perintah, menunjuk ke suatu arah, dan lain-lain.
“Simbol-simbol itu punya makna bisa berbeda-beda. Jadi tidak bisa berkata otomatis kalau begini itu setan. Dari mana dia tahu itu setan. Siapa tahu setan maunya begini (sembari mengepalkan tangan).” Tutur Prof. Quraish Shihab.
Jadi jangan terlalu kaku dalam memahami simbol. Apalagi sampai menghakimi satu tafsiran atas simbol. Jangan kalau ada segitiga, dikit-dikit dajjal; ada simbol metal, dikit-dikit setan. Karena orang punya tafsir yang berbeda-beda terhadap simbol.