Penantian yang ditunggu-tunggu oleh pasangan Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pun tiba. Pertengahan Ramadhan, tepatnya di tanggal 15 Ramadhan tahun ke 3 Hijriyah. Terdengar tangis seorang bayi laki-laki pecah di sebuah rumah pasangan muda Sayyidah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Lahir lah putra tercinta dari perempuan mulia Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah.
Tak lama berselang, Rasulullah Muhammad pun berkunjung. Ia meminta kepada Sayyidah Fatimah untuk memperlihatkan cucu laki-lakinya itu. Kemudian Rasulullah menanyakan kepada putri dan menantunya, “Apakah cucu laki-lakiku telah diberi nama?”.
Kemudian sang ayah dari bayi itu, Ali bin Abi Thalib menjawab, “Aku akan memberikan nama Harb.” Kemudian Rasulullah pun meminta Sayyidina Ali tidak memberi nama anak pertamanya dengan Harb. Lebih baik beri nama Hasan. Rasulullah SAW mengatakan, pada saat itu orang Arab tidak ada yang menggunakan nama Hasan kepada anaknya. Pada akhirnya, cucu Rasulullah diberi nama, Al-Imam Abu Muhammad, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Semenjak kelahiran Hasan bin Ali, Rasulullah kian gemar meluangkan waktunya untuk berkunjung ke rumah Fatimah dan Ali serta bermain dengan Hasan. Rasulullah sangat mencintai cucu laki-lakinya itu. Sering sekali para Sahabat melihat, Hasan di letakkan di pundak Rasulullah. hingga pada suatu hari, seorang sahabat mengatakan pendapatnya, “wahai anak kecil, betapa mulia orang yang engkau naiki itu”.
Mendengar hal tersebut, Rasulullah mengatakan betapa mulia orang yang menaikiku. Bahkan ia pun berdoa kepada Allah, bahwa ia sangat mencintai Hasan dan berharap Allah pun mencintai Hasan. Atas kecintaanya kepada Hasan, Rasul pun berkata,
اللهم إنى أحبه، فأحبه وأحبب من يحبه
“Ya Allah aku sungguh mencintainya, cintailah siapapun yang mencintainya”. (HR. Bukhrari & Muslim).
Bahkan dalam suatu riwayat diceritakan, suatu hari, Rasulullah mengimami shalat berjama’ah di masjid dengan menggendong Hasan bin Ali, cucu beliau. Ketika sujud, Hasan diletakkan di bawah, kemudian saat berdir, Hasan digendong lagi. Suatu ketika, Rasulullah dalam keadaan sujud, tiba-tiba cucunya menaiki punggungnya. Tetapi yang Rasulullah lakukan adalah memanjangkan sujudnya. Setelah mengucapkan salam, beliau meminta maaf kepada para sahabat. Begitulah kecintaan Rasul dengan Hasan.
Tidak hanya Hasan, Rasulullah SAW pun menyayangi adiknya, Husain yang lahir setelahnya. Keduanya merupakan cucu kesayangan kakeknya yang seorang Rasulullah. Bahkan Rasulullah pula menyatakan dalam sabdanya,
أن الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة
“Sesungguhnya Hasan dan Husain keduanya merupakan pemuda penduduk Surga.” (Hr. Tirmidzi).
Wallahu a’lam bisshowab. 15 ramadhan