Ali Zaenal Abidin adalah golongan tabiin yang soleh. Perdagangannya selalu untung dan hasil pertaniannya sangat berlimpah. Keturunan Rasululla saw. dari garis Sayidina Ali ra ini memang dikenal sebagai hartawan yang sangat dermawan.
Godaan harta yang melimpah tidak membuat Ali Zaenal Abidin terlena. Hartanya selalu disedekahkan kepada masyarakat sekitar utamanya kaum fakir miskin. Dan salah satu akhlaknya yang masyhur adalah dengan bersedekah secara semubunyi-sembunyi pada malam hari.
Disaat malam gelap Ali Zaenal Abidin sering berjalan menyusuri kampung dengan memikul karung berisi tepung yang berat di punggungnya. Beliau berjalan meletakkan sekarung tepung di depan pintu keluarga yang miskin. Hal tersebut dilakukannya selama bertahun-tahun.
Karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi maka penduduk Madinah utamanya kamu fakir miskin tidak mengetahui siapa yang memberikan bahan makanan tersebut kepada keluarganya. Semasa Ali Zaenal Abidin masih hidup fakir miskin kota Madinah tidak pernah kekurangan makanan. Hal itu berkat suplay bahan makanan dari Ali Zaenal Abidin.
Hingga tiba waktunya Ali Zaneal Abidin wafat. Saat jenazahnya dimandikan terlohat ada bekas hitam di punggungnya. Orang yang memandikannya kemudian bertanya,” Kenapa ada noda hitam di punggung Ali Zaenal Abidin ini?”
Salah seorag di sekitarnya kemudian menjawab,” Itu adalah tanda karena beliau selalu mengakat karung-karung tepung yang dipikulnya untuk dibagikan ke seratus rumah di kota Madinah ini.”