109. Kebanyakan dari Ahlul Kitab merasa senang kalau mereka bisa mengembalikan kalian setelah keimanan kalian kepada kekufuran, disebabkan karena dengki yang timbul dari diri mereka setelah tampak jelas kebenaran bagi mereka. Maka maafkanlah dan ampunanilah (mereka), sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu itu Maha Kuasa.
Banyak orang dari Ahli Kitab yang melamun menginginkan agar kalian kembali menjadi orang kafir, dikarenakan hasud setelah jelas dan diketahui oleh mereka bahwa apa yang dibawa Nabi Muhammad Saw itu benar adanya. Maka perbanyaklah meminta maaf dan pengampunan sampai Allah Ta’ala memerintahkan terjadinya Qiamat, sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.
110. Dan dirikanlah shalat serta bayarlah zakat, dan suatu kebaikan yang kalian dahulukan (usahakan)untuk diri kalian maka kalian akan mendapatkan kebaikan tersebut di sisi Allah. Sesungguhnya Allah terhadap apa yang kalian lakukan itu Maha melihat.
Kalian semua diperintahkan untuk mengerjakan Shalat dan memberikan Zakat, semua prilaku kebaikan yang kalian perbuat itu buat diri kalian dan pasti akan kalian temukan ganjaran (balasan)nya di sisi Allah Ta’ala. Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Melihat apa yang kalian perbuat.
111. Dan orang Yahudi dan Nasrani menjawabnyanya: “Tidak akan masuk Surga terkecuali orang Yahudi atau orang Nasrani”, dan itu semua adalah hayalan mereka. Maka katakanlah (Muhammad saw): “Datangkanlah bukti kalian, jika kalian itu orang-orang yang benar”.
Orang Yahudi berkata: “Tidak akan masuk Surga terkecuali orang Yahudi”. Orang Nasrani pun bercerita, bahwa tidak akan masuk Surga terkecuali orang Nasrani. Hal semacam itu sudah semestinya menjadi hayalan orang-orang Yahudi dan Nasrani, oleh sebab itu maka kalian katakan kepada mereka itu: “ Coba apa tanda yang memastikan bahwa kalian itu benar atas segala pengakuan kalian.”.
112. Ya, Siapa yang memasrahkan jiwa raganya untuk Allah, maka orang tersebut berbuat kebaikan dan baginya pahala di sisi Tuhannya, dan tiada rasa takut yang menimpa mereka juga mereka tidak akan merasa bersedih.
Ya benar adanya, siapa yang memasrahkan jiwa raganya untuk Tuhan, ia akan mendapatkan pahala di sisi-Nya, dan tidak akan merasa takut serta tidak akan kesusahan.
Diterjemahkan dari Kiatab Tafsir Al-Ibriz, karya KH. Bisri Musthafa