Dalam kehidupan ini, sering kali kita merasa bahwa beban yang kita pikul terlalu berat, tantangan yang kita hadapi terlalu besar, dan kita merasa seolah-olah ditinggalkan. Namun, ketika kita merasakan hal tersebut, sangat penting untuk mengingat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Surat Ad-Duha ayat 3 dengan tegas menyampaikan pesan ini:
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
Artinya: “Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu.”
Menurut tafsir al-Thabari, ayat ini adalah jawaban atas sumpah Allah di ayat-ayat sebelumnya. Maknanya adalah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW, apalagi membencinya.
Penjelasan ini sangat kuat karena sebelumnya disebutkan “مَا وَدَّعَكَ” yang artinya “Tidak meninggalkanmu,” yang secara jelas menunjukkan bahwa Allah tetap bersama Nabi-Nya, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun.
Tafsir ini mengandung pesan mendalam bagi setiap Muslim bahwa meskipun terkadang kita merasa sendirian atau diuji dengan kesulitan, Allah tidak pernah meninggalkan kita.
Penggunaan kata “وَمَا قَلَى” dalam ayat ini juga sangat signifikan. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci di awal, pengulangan ini secara implisit menegaskan bahwa bukan hanya Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga tidak pernah membencinya. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua bahwa Allah selalu ada bersama hamba-hamba-Nya yang beriman.
Dalam hidup, ujian dan cobaan adalah bagian dari takdir yang harus kita hadapi. Mereka yang beriman harus yakin bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan mereka, bahkan ketika langit tampak gelap dan harapan terasa jauh. Setiap cobaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya selalu disertai dengan kekuatan untuk menghadapinya. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu bersandar pada Allah, yakin bahwa di balik setiap kesulitan ada kemudahan, dan di setiap ujian ada hikmah yang tersembunyi.
Ingatlah, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada untuk kita, siap mengangkat beban kita, dan menuntun kita menuju jalan yang benar. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya kepada-Nya, bersabar, dan terus berusaha dengan ikhlas. Dengan demikian, kita akan menemukan ketenangan dalam iman dan kekuatan dalam keyakinan bahwa Allah senantiasa bersama kita.