Orang sering menyebutnya dengan Quran Stambul. Sebuah mushaf Al Quran yang unik karena ukurannya kecil dan tentu saja mempunyai banyak cerita. Salah satu diantaranya adalah menjadikannya sebuah jimat. Ada pula orang yang yang menjualnya dengan harga selangit. Umurnyapun ada yang mencapai ratusan tahun. Pokoknya mushaf Al Quran mini bisa dikatakan sangat legendaris.
Mengenal Quran Stambul kita akan mengenal berbagai macam ukuran. Yang jelas bentuknya tetap yaitu mini alias kecil. Quran stambul sendiri ada yang berukuran 5,5×3,5 sentimeter. Ada pula yang berukuran 3×4 cm. Pada Koleksi Bayt Al Quran Jakarta menunjukkan beberapa ukuran Qura stambul ini, diantaranya berukuran 3 x 4 cm, berukuran 2 x 3 cm dan berukuran 1,5 x 2,5 cm. Di samping ada juga yang bentuk lembaran dengan besar kisaran 45 x 60 cm. Untuk bentuk yang kedua ini , biasanya diperuntukkan buat hiasan dinding dengan kaca pembesar yang tergantung disampingnya.
Banyak versi sejarah mengenai sejarah Quran Stambul ini. Ada yang mengatakan bahwa Al Quran Stambul semua adalah cetakan dan di perbanyak abad 19. Namun ada pula yang mengatakan bahwa Quran Stambul di cetak pada abad 12. Majalah Teropong edisi 2005 menyebutkan bahwa Al Quran Stambul asli berukuran 2,2 x 3,3 cm dan dilengkapi kotak baja yang dipasangi lensa baca berbentuk bulat dan menyatu. Quran Stambul ini dicetak di kota Istambul,Turki pada abad-12. Hingga abad 14, masa Kesultanan Ottoman mencetak mushaf Alquran Stambul hampir keseluruhannya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Pada masa antara abad 12 dan abad ke-14, Al Quran Stambul adalah jenis kitab rahasia untuk membekali para mubaligh yang melakukan dakwah di berbagai penjuru dunia. Oleh karenanya dicetak sangat terbatas dan menggunakan desain khusus. Sampulnya terbuat dari kulit yang disamak secara sempurna dan dilindungi kotak baja anti karat.Penyimpanannyapun disamarkan sebagai bandul kalung. Diperkirakan ada 5 Quran Stambul abad 12 masuk ke Indonesia.
Kata Stambul berasal dari kata Istambul atau Istanbul salah satu kota di negeri Turki. Istambul dahulu adalah pusat kerajaan Ottoman dan menjadi kekhalifahan terakhir zaman dinasti Islam. Perkembangan Quran stambul memang tidak lepas dari perkembangan kesultanan Turki sendiri. Quran Stambul sendiri dirintis kala zaman berkembangnya lukisan miniatur. Adalah Sultan Selim II. Kala itu mendirikan Nakkashane I Irani dan Nakkasane I Rum ( Akademi Seni Lukis ) dimana di dalamnya berkembang dengan seni lukis miniatur .
Pembuataan miniatur Quran Stambul adalah atas perintah Sultan Selim II yang mempercayakan kepada seorang kaligrafer kondang kala itu yang bernama Hafiz Osman Effendi. Ia adalah kaligrafer Turki Usmani paling terkenal yang hidup pada antara 1642-1698. Menurut sebagaian sejarawan karya Hafiz Osman adalah karya penulisan Al Quran dalam ukuran mini yang ditulis dengan tangan. Selanjutnya karya seni penulisan dari Hafiz Osman inilah yang kelak dikemudian hari diperbanyak oleh puteranya seorang muadzin di Masjid Sultan Haseki.
Seiring perkembangan zaman era teknologi, Quran Stambulpun mulai masuk percetakan pada abad 19. Bahkan kemudian dicetak diluar Turki yaitu di India dan Pakistan.Ada perbedaan untuk cetakan Quran Stambul yaitu style penulisan khat yang digunakan.
Di era sekarang Quran Stambuljuga dicetak di Iran dan Austria. Di Indonesia Quran Stambul bila dilihat dari warna tulisannya ada tiga macam. Pertama adalah Quran Stambul dengan tulisan berwarna hitam. Quran Stambul ini konon adalah Quran stambul dengan tingkatan “biasa”. Biasanya dipakai kaum kebanyakan dan santri. Kedua adalah Quran Stambul dengan tulisan berwarna merah. Quran Stambul jenis ini biasanya dikoleksi oleh kelas “menengah” yaitu para prajurit, pedagang, pejabat. Ketiga adalah Quran Stambul dengan tulisan berwarna kuning keemasan. Quran Stambul jenis ini sering dipakai para Sultan, Syeikh/Kiyai tertentu. Wallahu A’lam.