Sholat Berjamaah Menjadi Tidak Kondusif Jika Empat Hal Ini Diabaikan

Sholat Berjamaah Menjadi Tidak Kondusif Jika Empat Hal Ini Diabaikan

Ada hal-hal yang nampaknya sepele tetapi jika diabaikan dapat membuat suasana sholat berjamaah menjadi tidak kondusif. Apa saja?

Sholat Berjamaah Menjadi Tidak Kondusif Jika Empat Hal Ini Diabaikan
Situasi sholat berjamaah di masjid Al-Faisal, Islamabad, Pakistan.

Umat muslim dianjurkan untuk menunaikan sholat fardhu secara berjamaah, khususnya berjamaah di masjid atau mushola. Karena, dibandingkan dengan sholat secara sendirian, sholat berjamaah memiliki keutamaan 27 kali lipat. Tentunya, ketika mengikuti sholat berjamaah di masjid atau mushola, ada hal-hal atau aturan-aturan tertentu yang perlu diperhatikan. Tujuannya tak lain untuk menjaga agar sholat berjamaah tetap berjalan secara kondusif, dan kekhusyukan para jamaah tidak terganggu.

Sayangnya, ada hal-hal yang nampaknya sepele tetapi jika diabaikan dapat membuat suasana sholat berjamaah menjadi tidak kondusif. Di sini akan dirangkum beberapa hal yang dimaksud, antara lain:

Memastikan HP dalam Kondisi Dibisukan (Mode Silent)

Membawa HP saat sholat berjamaah tentu tidak dilarang. Apalagi ketika sedang berada di tempat umum seperti kantor, pusat perbelanjaan, hingga stasiun atau terminal, seorang muslim perlu membawa HP miliknya untuk mengamankan barang berharganya itu dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian.

Meski tidak dilarang, ada hal yang perlu diperhatikan oleh seorang muslim ketika membawa HP ke masjid atau mushola. Ia harus memastikan HP dalam kondisi telah dibisukan (mode silent). Hal ini bertujuan agar ketika ada panggilan atau pesan masuk, tidak ada bunyi nada dering HP yang bisa mengganggu kekhusyukan jamaah lainnya. Ini juga bisa dilakukan dengan mengaktifkan mode pesawat atau mematikan total HP.

Adapun bagi jamaah yang rumahnya dekat dari masjid atau mushola, sebaiknya tidak perlu membawa HP-nya. Apalagi jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak.

Aroma Parfum

Memakai wangi-wangian atau parfum saat sholat memang dianjurkan. Namun, seorang muslim tetap perlu memilih aroma parfum yang akan digunakan. Karena, alih-alih menyebarkan bau wangi dari parfum yang digunakan, pemilihan aroma parfum yang salah bisa membuat jamaah lain di sekitarnya merasa tidak nyaman.

Oleh sebab itu, seorang muslim yang hendak sholat berjamaah sebaiknya menggunakan parfum dengan aroma yang standar dan tidak terlalu menyengat. Agar tidak salah pilih, sebaiknya terlebih dahulu membaca tulisan atau menonton video rekomendasi parfum yang cocok digunakan untuk sholat berjamaah. Atau bisa juga bertanya langsung kepada penjual parfumnya.

Pakaian yang Dipakai

Satu hal lainnya, yang nampak sepele namun bisa mengganggu jamaah lain adalah pakaian yang dipakai. Banyak jamaah sholat yang bercerita bahwa sholat mereka terganggu ketika secara tidak sengaja melihat pakaian yang dipakai oleh jamaah lain, khususnya yang di depannya.

Sebagai contoh, ada sebagian jamaah yang ketika sholat berjamaah memakai pakaian yang bagian belakangnya banyak tulisannya. Tulisan-tulisan itu secara otomatis akan terbaca oleh jamaah lain yang ada di belakangnya. Fokus jamaah itu akhirnya teralihkan ke tulisan yang ada di pakaian itu.

Contoh lainnya adalah sebagian jamaah yang memakai pakaian minim atau ngepres. Pakaian yang minim, ketika dipakai sujud, rukuk, atau duduk, biasanya akan tersingkap ke atas. Akibatnya, bagian tubuh yang awalnya tertutup pakaian itu menjadi terlihat oleh jamaah yang berada di belakangnya. Selain itu, bagi yang memakainya, aurat yang terbuka juga bisa membuat sholatnya batal.

Menutup Kembali Pintu Masjid/Mushola

Sebagaimana diketahui, sudah banyak masjid dan mushola saat ini yang telah dilengkapi dengan AC. Manfaatnya sangat terasa, yakni membuat udara di ruangan masjid dan mushola tetap sejuk, sehingga para jamaah yang sholat di dalamnya merasa lebih nyaman.

Untuk menjaga udara di ruangan agar tetap sejuk saat AC dinyalakan, pintu dan jendela yang ada harus ditutup. Karena, jika dibiarkan terbuka, maka udara panas di luar ruangan akan masuk dan membuat suhu di dalam ruangan naik lagi. Selama pintu atau jendela ruangan masjid terbuka, selama itu pula AC terus bekerja mendinginkan ruangan. Akibatnya, pemakaian listrik meningkat dan tagihan listriknya membengkak.

Oleh karena itu, setiap umat muslim yang sholat berjamaah di masjid atau mushola yang ber-AC, hendaknya selalu menutup kembali pintu setiap masuk atau keluar masjid. Jangan sampai, karena kebiasaan tidak menutup pintu masjid yang ber-AC, membuat dana masjid yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih penting, menjadi dialihkan untuk menutup tagihan listrik. Pemakaian listrik yang boros juga tidak baik bagi lingkungan.

Adapun bagi pengurus masjid, jika memiliki dana lebih, maka lebih baik memasang engsel pintu otomatis di pintu-pintu masjid. Untuk mengantisipasi para jamaah yang lupa menutup pintu setelah membukanya.

Itulah beberapa hal yang nampaknya sepele tetapi bisa mengganggu kondusifitas sholat berjamaah. Sudah seharusnya hal-hal tersebut diperhatikan oleh siapapun yang sholat berjamaah, agar dirinya dan para jamaah di sekitarnya lebih khusyuk dalam sholatnya.