Setiap manusia butuh asupan makanan dan minuman. Ini sudah kebutuhan hidup manusia yang tidak bisa ditawar. Sebab itu, Allah SWT menganjurkan manusia agar selalu memakan makanan yang baik dan halal.
Dalam situasi tertentu, Rasulullah menyuruh untuk mendahulukan makan ketimbang shalat. Hal ini berlaku pada saat perut dalam kondisi lapar dan makanan sudah dihidangkan di depan mata. Kalau tidak makan dulu, takutnya shalat tidak fokus dan pikiran melayang entah ke mana.
Rasulullah berkata:
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
“Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian .” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukan Islam sangat mengerti kondisi manusia. Karenanya, kalau memang perut dalam kondisi lapar dan makanan sudah dihidangkan, makanlah secukupnya untuk mengisi perut dan jangan terburu-buru. Sebab makan dalam kondisi terburu-buru juga tidak baik.
Namun perlu digarisbawahi, anjuran ini berlaku bila waktu shalat masih panjang. Maksudnya, kalau kita yakin masih memungkinkan untuk mengerjakan shalat meskipun makan dulu, dibolehkan untuk makan terlebih dahulu. Tapi kalau khawatir waktu shalat akan abis, maka shalatlah terlebih dahulu. Karena bagaimanapun, dalam situasi apapun, manusia diwajibkan untuk shalat.