Setelah manis kau kecap
Tak sepantasnya kau remehkan gula
Apalagi wangi belum kau resap
Bagaimana kau abaikan bunga
Setelah merdu kau nikmati
Tak sepantasnya kau laknati lagu
Apalagi haru belum kau rasakan
Bagaimana puisinya kau rendahkan
Setelah sunnah kau minati
Tak sepantasnya kau sepelekan hadis
Apalagi belum kau hayati al-Quran
Bagaimana mushafnya kau kecilkan ?
Setelah keyakinan kau dapatkan
Tak sepantasnya kau campakan iman
Apalagi mikraj belum kau hidupi
Bagaima sholat kau anggap sepi
Setelah hakikat mengada
Tak sepantasnya kau kecam filsafat
Apalagi makrifat belum kau rasa, menyinta
Bagaimana tarekat kau anggap nista