Seorang ulama telah menyelamatkan ratusan warga Kristen dari serangan kelompok bersenjata yang mengaku Muslim di Nigeria. mereka menyerang desa dengan menembak secara membabi buta sehingga menimbulkan ketakutan. Penduduk kemudian mengungsi ke desa tetangga yang mayoritas beragama Islam sekitar satu jam kemudian.
Ulama itu menolong orang-orang Kristen itu yang jumlah totalnya 262. Pengungsi itu kemudian ditempatkan di masjid dan di kediamannya. “Saya pertama kali menyembunyikan kaum perempuan di rumah saya. Kemudian saya membawa kaum pria ke masjid,” kata ulama itu seperti dilansir BBC Indonesia tanpa menyebutkan siapa nama ulama tersebut demi keamanan.Dimungkinkan apabila ulama itu tidak turun tangan korban tewas akan makin besar.
Saat kelompok bersenjata itu mengetahui bahwa warga desa itu diselamatkan ke dalam masjid, mereka kemudian meminta agar dikeluarkan. Tetapi ulama menolak permintaannya. Bahkan ulama tersebut mempertaruhkan nyawanya bahkan harus bersujud di lantai di depan orang-orang bersenjata tersebut. Bersama dengan beberapa orang lain dari komunitas Muslim, ulama itu menangis dan meratap, meminta agar mereka pergi. Dan, yang mengherankan, kelompok bersenjata tetapi kemudian membakar dua gereja yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Penduduk desa yang diselamatkan oleh ulama itu mengaku bersyukur dan lega. “Sejak mereka menyelamatkan kami ke dalam masjid, tidak satu pun dari mereka meninggalkan kami,” kata pimpinan warga desa yang melarikan diri itu. Mereka juga memberikan kami makan siang dan malam.
Wilayah ini rentan dari isu ketegangan agama – para penggembala etnis Fulani yang kebanyakan Muslim dengan etnis Berom yang kebanyakan menganut Kristen. Ratusan orang telah tewas pada 2018. Sebuah laporan dari 2016 menyebutkan konflik agama seperti ini di Nigeria lebih menimbulkan banyak korban ketimbang kehadiran kelompok Islam ekstrim Boko Haram.
Ulama itu kemudian berkata kepada BBC bahwa dia menolong orang-orang Kristen itu karena lebih dari 40 tahun silam, orang-orang Kristen di wilayah itu membantunya membangun masjid. Mereka memberikan tanahnya secara gratis kepada komunitas Muslim untuk dibangun tempat ibadah tersebut. “Sejak kami tinggal bersama dengan orang-orang Beroms, kami belum pernah mengalami insiden serangan itu,” kata pemimpin Muslim lainnya kepada BBC.