Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT.
Pendapat ini mengacu kepada pendapat Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliky yang mengutip sebuah hadis riwayat an-Nasa’i. Dalam hadis tersebut diceritakan ketika Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan yang lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW pun menjawab: “Banyak manusia yang lalai di bulan sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliky, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan sya’ban. Seperti setiap siang dan malam dan setiap minggu.
Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut. Seperti mengerjakan shalat lima waktu secara konsisten.