Dalam Kitab Sahih al-Bukhari yang saya punya, ada 2 hadis yang bergandengan soal susu & kencing unta. Hadis pertama berjudul: باب الدواء بألبان الإبل (Bab Pengobatan dengan Susu Unta).
Di hadis ini, Nabi jelas-jelas dan secara eksplisit menganjurkan orang yang terkena wabah penyakit di Madinah untuk meminum susu unta sebagai obat. Redaksinya: اشربوا البانها (minumlah susunya!). Mohon maaf, tidak disebutkan kencingnya di hadis pertama ini sebagaimana dapat kita lihat dari cuplikan Kitab Sahih al-Bukhari yang saya lampirkan.
Hadis kedua disebut باب الدواء بأبوال الإبل (Bab Pengobatan dengan Kencing Unta). Hadis ini berkisah tentang sekelompok orang yang tidak suka bermukim di Madinah dan dianjurkan oleh Nabi untuk pergi ke luar kota guna menemui peternak unta beliau agar dapat minum susu dan kencingnya. Dan ndilalah, badan mereka jadi sehat. Tapi kemudian mereka membunuh peternak unta Nabi itu dan melarikan apa yang mereka dapat sampai kemudian Nabi mengutus orang untuk mengejar dan menghukum mereka.
Yang perlu diperhatikan, redaksi pada hadis kedua ini tidak berbunyi perintah, tapi justru narasi berkisah saja. Bunyinya: فشربوا من ألبانيا و ابوالها (dengan demikian mereka dapat meminum susu dan kencingnya). Ini berbeda dengan redaksi hadis pertama yang berbentuk perintah: إشربوا ألبانها (minumlah susunya!).
Jadi hadis yang bilang Nabi menganjurkan minum kencing unta itu yang mana, wahai?
Kalau analisis saya yang sekilas ini tidak keliru, masihkah ada yang berminat minum kencing unta karena keyakinan bahwa Nabi menganjurkannya? Atau masih relevankah melakukan riset-riset medis tentang khasiat kencing unta bagi kesehatan? Atau jangan-jangan, Nabi kesal saja dengan sekelompok orang dalam kisah ini, makanya beliau suruh minum susu unta sekaligus kencingnya []
Novriantoni Kahar, lulusan Al-Azhar University, Mesir