Kebanyakan masjid di Indonesia mengumandangkan adzan sebanyak dua kali pada saat shalat Jum’at. Kebiasaan ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara lain. Perlu digarisbawahi pula, adzan Jum’at dua kali bukan muncul belakangan ini, namun sudah ada sejak dulu, bahkan pada masa sahabat.
Jalaluddin al-Suyuthi dalam Nurul Lum’ah fi Khashais Jum’ah menjelaskan, selain shalat shubuh adzan dua kali juga boleh dilakukan sebelum shalat Jum’at. Sebagaimana shalat shubuh, tujuan adzan pertama ialah untuk mengingatkan orang agar segera datang ke masjid, dan adzan kedua menjadi petanda masuknya waktu shalat.
Dalam hadis riwayat al-Bukhari dijelaskan, dahulu pada masa Rasul adzan Jum’at dikumandangkan ketika imam duduk di atas mimbar. Kebiasaan ini juga tetap berlaku pada masa Abu Bakar dan Umar. Pada masa Utsman bin Affan, umat Islam sudah mulai banyak. Utsman pun menambah adzan Jum’at menjadi dua kali.
Adzan Jum’at dua kali, berdasarkan hadis riwayat Saib bin Yazid di atas, dilakukan pertama kali oleh Khalifah Utsman bin Affan. Beliau termasuk sahabat Nabi SAW dan orang yang dekat dengan Rasulullah. Beliau menambah adzan dengan tujuan agar orang-orang bisa segera datang ke masjid dan menjadi petanda bahwa waktu shalat akan segera masuk. Apalagi umat Islam pada waktu itu sudah semakin banyak.