Imam al-Ghazali pernah bercerita dalam kitabnya yang berjudul “Mukasyafatul Qulub”. Imam Ghazali meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Lalu pada suatu malam, laki-laki tersebut mimpi melihat Rasulullah SAW yang tidak mau menoleh kepadanya. Lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku? Rasulullah SAW menjawab “Tidak”.
Kemudian dia bertanya lagi, “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?” Rasulullah SAW menjawab, “Karena aku tidak mengenalmu.” Laki-laki tersebut kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu. Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya”.
Rasulullah SAW menjawab, “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingatku dengan shalawat. Padahal perkenalanku dengan umatku adalah dengan kadar bacaan shalawat mereka kepadaku.” Lalu terbangunlah laki-laki tersebut, dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 100 kali.
Setelah mimpi tersebut, laki-laki itu selalu membaca shalawat 100 kali sehari. Hingga dia melihat Rasulullah SAW lagi dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut, Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.”
Hal ini karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah SAW, dengan memperbanyak shalawat kepada beliau. Oleh karena itu, siapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah SAW, hendaklah perbanyak bacaan shalawat kepadanya.
Dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubro, dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat di hari Jum’at;
أكثرو علي من الصلاة في كل يوم جمعة فان صلاة أمتي تعرض علي في كل يوم جمعة، فمن كان أكثرهم علي صلاة كان أقربهم مني منزلة
Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap hari jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap hari Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti. (HR. Baihaqi).
Banyak varian berapa minimal jumlah dalam membaca shalawat di setiap harinya, namun berdasarkan kisah di atas, kita dianjurkan untuk membaca shalawat minimal sehari 100 kali dan maksimal tidak ada batasannya. Waktu paling utama adalah memperbanyak membaca shalawat di hari Jum’at.
Memperbanyak shalawat dan melanggengkannya adalah sebagai jalan menuju ridha Allah SWT, dan bagian dari rasa cinta kepada baginda Rasulullah SAW. Agar kelak di akhirat mendapatkan syafaat dari beliau.
Wallahu A’lam.