Sekitar 1000 orang lebih dengan pelbagai latar belakang agama bernyanyi bersama di Yerussalem. Mereka tak saling kenal satu sama lain datang ke Menara Daud atas undangan KOOLULAM, pada 14 Juni 2018 lalu. Konser ini sekaligus meneguhhkan perdamaian sekaligus menghormati KH Yahya Cholil Staquf dalam diplomasinya ke Palestina.
Orang-orang ini berasal dari semua etnis dan agama yang ada, datang bukan hanya dari Yerusalem saja, tapi juga dari Tel Aviv, Haifa, bahkan Tepi Barat dan Gaza.
Koolulam —sebuah kelompok musik anak muda— mengajak mereka menyanyikan bersama-sama sebuah lagu karya Bob Marley, berjudul: “One Love”, dalam bahasa Inggris, Arab dan Ibrani. Koolulam —sebuah kelompok musik anak muda— mengajak mereka menyanyikan bersama-sama sebuah lagu karya Bob Marley, berjudul: “One Love”, dalam bahasa Inggris, Arab dan Ibrani.
Sebelum menyanyi bersama, Koolulam harus terlebih dahulu mengajarkan lagunya kepada 1000 orang yang tak saling kenal itu. Tapi hanya perlu kurang dari 1 jam, mereka sudah menguasainya dan siap menyanyi bersama.
Kegiatan itu digelar untuk menghormati kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Yerusalem.
“14 Juni 2018, Koolulam, sebuah inisiatif social musical untuk event bernyanyi secara massal mengundang 1.000 orang untuk sebuah event spesial di The Tower of David (Menara Daud) Jerusalem,” tutur Koolulam di akun youtube mereka.
Mereka pun menambahkan, event ini dijalankan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kunjungan ke Israel oleh ulama Indonesia Haji Yahya Cholil Staquf Katib ‘Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, organisasi muslim terbesar di dunia.
Dalam video itu pula, tampak KH Yahya Tsaquf turut melantunkan lagu yang dianggap sebagai salah satu lagu representasi perdamaian dunia. Sebuah lagu yang mengajarkan arti penting mencintai sesama manusia tanpa melihat agamanya. Sebuah lagu yang bernafaskan persaudaraan dan kesetaraaan, sebuah konsep yang sejatinya sejalan dengan konsepsi Rahmah, diplomasi yang dibawa oleh KH Yahya Tsaquf di Palestina.
Coba saja kita simak lirik lagu tersebut, yang dinyanyikan oleh Bob Marley.
Let them all pass all their dirty remarks
Biarkan mereka semua menyampaikan semua komentar kotor mereka
There is one question, I really love to ask
Ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan
Is there a place for the hopeless sinner,
Apakah ada tempat bagi seorang pendosa yang tidak memiliki harapan,
who has hurt all mankind, Just to save his own belief?
yang telah menyakiti semua manusia hanya untuk menyelamatkan keyakinannya sendiri?
One Love
Satu cinta
One heart
Satu hati
Let’s get together and feel
Mari bersama dan merasa
alright
Baik-baik saja
Jika kita melihat lirik ini, tentu saja kita akan memahami bahasa universal bagi seluruh umat manusia. Satu cinta, satu hati, begitulah kira-kira. Persoalan Israel-Palestina memang tidak bisa disederhanakan dengan peperangan dan pertumparan darah semata.
Walaupun begitu, kita juga harus mengakui belum bisa mengukur keberhasilan diplomasi ini. Meskipun, kita harus berani jujur atas fakta dan realitas yang terjadi saat ini bahwa jalur kekerasan maupun senjata terbukti tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan.
Konser sederhana ini, dengan melibatkan pelbagai elemen lintas iman ini, dan tidak hanya Yahudi dan muslim diharapkan bisa memberikan sedikit harapan di bumi Palestina. Bagaimanapun kemanusiaan dan perdamaian adalah nilai universal. Untuk itu, harus ada yang mulai membuka keran dialog dan perjumpaan seperti ini sebagai upaya untuk membuka jalan lain membebaskan Palestina.