Pada tahun kelima setelah kenabian, Nabi Muhammad SAW menghadapi beragam cobaan, termasuk siksaan yang dilakukan oleh kaum Quraisy kepada para sahabat. Namun Nabi tak henti-hentinya memikirkan solusi. Salah satunya adalah hijrah ke negeri Habasyah yang saat itu dipimpin oleh raja adil meskipun berbeda agama.
Nabi saat itu berkata:
إن بأرض الحبشة ملكا لايظلم أحد عنده فالحقوا ببلاده حتى يجعل الله لكم فرجا ومخرجا مما أنتم فيه
“Di negeri Habasyah yang jauh di sana, ada seorang raja yang tak pernah menzalimi rakyatnya. Berangkat dan temuilah raja itu di negerinya hingga Allah SWT memberikan kalian jalan keluar yang baik.” (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam)
Atas saran dari Nabi Muhammad SAW tersebut, beberapa sahabat nabi pun berangkat menuju negeri Habasyah. Dalam catatan historis, kejadian hijrah pertama dalam sejarah Islam terjadi pada bulan Rajab dan negeri Habasyah adalah destinasinya.
Dalam korespondensi Ibnu Sa’ad (at-Thabaqat) dan al-Thabari (Tarikh al-Thabari), berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, sahabat yang juga menjadi bagian dari rombongan para sahabat yang pertama kali hijrah ke Habasyah.
خرج عثمان بن عفان مهاجرًا إلى أرضِ الحبشةِ ومعه رُقيَّةُ بنتُ رسولِ اللهِ ﷺ واحتَبَس على النَّبيِّ ﷺ خبرُهم فكان يخرُجُ يتوكَّفُ عنهم الخبرَ فجاءَتْه امرأةٌ فأخبَرَتْه فقال النَّبيُّ ﷺ إنَّ عثمانَ لأوَّلُ مَن هاجَر إلى اللهِ بأهلِه بعدَ لوطٍ
“Utsman bin Affan pergi berhijrah ke tanah Habasyah bersama istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Saat itu Nabi belum mendengar kepastian keberangkatan mereka, sehingga beliau keluar untuk mencari kabar tentang mereka. Kemudian datanglah seorang wanita dan memberitahukan beliau. Maka Nabi SAW bersabda, ‘Sesungguhnya Utsman adalah orang pertama yang berhijrah kepada Allah bersama keluarganya setelah Nabi Luth.'”
Utsman tidak hanya ditemani oleh istrinya, tetapi juga para sahabat yang lain. Ibnu Katsir menyebut, ada sekitar 16 orang yang berangkat ke habasyah dalam rombongan pertama saat itu. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, ada juga yang menyebut 15 orang (11 laki-laki, 4 perempuan).
Nama-nama sahabat yang hijrah ke Habasyah pada bulan Rajab tersebut adalah:
- Utsman bin Affan,
- Istri Utsman, Ruqayyah binti Muhammad
- Abu Hudzaifah bin Utbah,
- Istri Abu Hudzaifah, Sahla binti Suhail
- Zubair bin Al-Awwam
- Mus’ab bin Umair
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Salamah bin Abdul Asad
- Istri Abu Salamah, Ummu Salamah binti Abi Umayyah
- Utsman bin Madz’un
- Amir bin Rabi’ah Al-Anzi,
- Istri Amir, Layla binti Abi Huthmah
- Abu Subrah bin Abi Ruhm
- Hatib bin Amr
- Suhail bin Bayda
- Abdullah bin Mas’ud
Ibnu Hisyam menyebut bahwa rombongan ini dipimpin oleh Utsman bin Madz’un. Ketika mereka berhasil keluar dari Makkah dan sampai di tepi laut merah, mereka menyewa dua kapal, dan setiap orang membayar setengah dinar.
Kabar kepergian rombongan hijrah menuju Habasyah ini baru diketahui oleh kaum Quraisy setelah Utsman dan para sahabat lain sampai di tepi laut. Kaum Quraisy pun berusaha mengejar para sahabat yang hijrah, namun saat sampai di tepi laut merah, rombongan hijrah itu sudah tidak terlihat lagi.
Kembali ke Mekkah setelah Situasi Aman
Ibnu Saad dalam at-Thabaqat menyebutkan bahwa mereka tidak selamanya berada di negeri Habasyah. Ketika situasi di Mekkah sudah mulai aman dan kondusif, mereka pun kembali ke kota kelahirannya itu pada bulan Syawal di tahun yang sama. Namun ketika mereka sudah mulai dekat ke Mekkah, tersiar kabar bahwa keberadaan mereka terancam. Sehingga sebagian ada yang tetap tinggal di Habasyah, dan sebagian lagi kembali ke Mekkah secara sembunyi-sembunyi.
Wallahu a’lam.