Cemburu adalah hal yang wajar dalam cinta. Quraish Shihab menyebutkan bahwa cinta yang tidak diwarnai dengan cemburu, itu adalah tanda tak ada cinta.
Suatu hari di rumah Nabi ada seorang laki-laki. Ia masuk ke rumah Aisyah saat Nabi tidak ada di rumah. Tiba-tiba Nabi masuk ke rumah dan langsung memergoki si laki-laki tersebut.
Melihat kejadian itu muka Nabi SAW memerah, tanda beliau sedang marah. Ini juga menandakan bahwa nabi sedang cemburu pada istrinya karena bersama laki-laki lain. Ia pun meminta penjelasan kepada sang istri, Ummul Mukminin Aisyah RA.
Menurut penjelasan Aisyah, laki-laki tersebut adalah saudara sesusuannya. Rasul pun kemudian bersabda, menyebutkan sebuah hadisnya yang berkaitan dengan radha’ah (saudara sesusuan). Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim ini menjadi penguat dari Al-Quran bahwa saudara sesusuan itu sama seperti saudara kandung, dan ia menjadi mahram.
Kisah dari hadis di atas dikutip oleh Quraish Shihab untuk menjelaskan bahwa cemburu adalah hal yang wajar dalam percintaan. Kisah di atas juga menunjukkan bahwa sekelas Rasulullah SAW pun pernah cemburu.
Kisah tersebut bisa dilacak dalam sebuah hadis riwayat Muslim dalam Kitabur Radha’ah.
عَنْ مَسْرُوقٍ ، قَالَ : قَالَتْ عَائِشَةُ : دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَعِنْدِي رَجُلٌ قَاعِدٌ ، فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَيْهِ وَرَأَيْتُ الْغَضَبَ فِي وَجْهِهِ ، قَالَتْ : فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّهُ أَخِي مِنَ الرَّضَاعَةِ ، قَالَتْ : فَقَالَ : انْظُرْنَ إِخْوَتَكُنَّ مِنَ الرَّضَاعَةِ ، فَإِنَّمَا الرَّضَاعَةُ مِنَ الْمَجَاعَةِ
Dari Masyruq, ia berkata, Aisyah pernah bercerita,” suatu hari Rasul masuk ke rumah Aisyah dan melihat ada seorang laki-laki sedang duduk di sampingnya. Aku (Aisyah) melihat wajahnya seperti orang yang sedang marah. Kemudian aku berkata, Wahai Rasul, ini saudara sesusuanku.” Rasulullah kemudian bersabda, “Sesungguhnya susuan itu minimal al-majaah” (Para ulama memaknai kata al-Majaah itu dengan haulain atau dua tahun, red). (HR. Muslim)
Bahkan Quraish Shihab menjelaskan bahwa jika tidak seperti itu, menandakan bahwa pasangan tersebut tidak cinta.
“Kalau tidak ada cemburu, biarin aja, cuek aja, itu tanda tidak cinta,” tutur Quraish Shihab dalam sebuah talkshow bersama putrinya, Najwa Shihab.
Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa dalam cinta pasti ada cemburu. Munculnya cemburu dalam cinta justru harusnya bisa memperkuat dan melanggengkan cinta itu sendiri.
“Cinta menciptakan cemburu untuk melanggengkan wujudnya,” lanjut mantan mentri agama ini.
Namun demikian, ia juga mengingatkan agar tidak terlalu posesif dan cemburuan. Dalam hal keluarga, cinta, menurutnya hal seperti itu adalah wajar, namun jangan sampai semua hal dicemburui.
“Cemburu perlu, asal pada tempatnya. Jangan setiap hal Anda cemburu, itu mematikan cinta,” terangnya. (AN)