Israel kembali berulah. Masjid al-Aqsa pada hari Jumat telah ditutup beberapa jam oleh polisi Israel. Aparat Israel melakukan barikade di dalam masjid. Pihak kepolisian Israel mengatakan bahwa penutupan masjid dilakukan terkait serangan dengan kembang api dan batu setelah acara shalat Jumat selesai.
Para saksi mengatakan bahwa polisi menyerbu masjid itu dengan menggunakan tembakan gas air mata dan granat pengejut. Sedikitnya dua puluhan orang ditangkap. “Polisi ingin bertindak keras terhadap para tersangka yang kemudian ditangkap,” ungkap juru bicaranya seperti dilansir laman VOA Indonesia. Para polisi Israel menggeledah setiap orang ketika mereka meninggalkan tempat itu.
Pada hari yang sama seorang warga Palestina meninggal karena ditembak di perbatasan. Sedangkan para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan seorang warga Palestina ditembak mati di perbatasan dengan Israel. Polisi mengatakan penembakan itu terjadi dalam protes warga Palestina di perbatasan dengan Israel. Sedangkan seorang blogger terkemuka Palestina bernama Lama Khater juga diamankan aparat Israel. Khater dikenal sebagai penulis di beberapa media diantaranya Al-Jazeera yang berbasis di Qatar, Quds News Network yang berafiliasi Hamas dan, Meem Magazine, majalah perempuan edisi online di Arab.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan pemerintah Israel menyerbu rumah Khater di Hebron, kota di Tepi Barat, Palestina selatan, hari Selasa, dan menangkapnya tanpa memberi tahu dakwaan terhadapnya. “Kami prihatin atas penangkapan Lama Khater karena Israel sering menggunakan langkah hukum, termasuk penahanan administratif, untuk memenjarakan wartawan tanpa dakwaan,” ujar koordinator CPJ program Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour.
Khater saat ini mempunyai hampir 90 ribu pengikut di Twitter, baru-baru ini menulis cuitan, berisi kritik terhadap Israel karena melarang Muslim masuk ke kompleks Temple Mount, yang juga merupakan lokasi Masjid Al Aqsa, di Yerusalem.