Bagaimana sebuah pohon bisa membuat manusia terlempar dari surga? Iblis berjanji, ia tak akan pernah membiarkan manusia hidup nyaman dan berbahagia. Ia masih dendam dan akan terus berusaha membujuk manusia mengikuti rayuan dan hasutannya. Dan, ketika melihat Adam dan Hawa yang tampak begitu menikmati kehidupan di surga, Iblis tidak tinggal diam.
Iblis pun mencari cara agar mereka bagaimana agar Adam dan Hawa turut lengah dan tersungkur. Beberapa kali cara pun dilakukan, dan berkali-kali itu pula gagal. Tapi, ada satu peristiwa yang membuat keduanya akhirnya terjungkal juga.
Iblis pun menemukan agar Adam dan hawa terperdaya oleh mereka. Ia membujuk Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang yang berada di tengah surga. Pohon itu, Anda tahu, adalah pohon yang kelihatan terbaik di antara pohon-pohon indah lainnya di surga.
Iblis pun datang menemui Adam dan Hawa. Bujuk rayu pun dilontarkan dan akhirnya membuat keduanya tertarik dan mulai bertanya-tanya, apa itu pohon terlarang?
“Segala keindahan dan paling nikmat ada di pohon ini,” bujuk Iblis. Padahal, sudah sangat jelas, pohon terlarang ini tidak boleh didekati, apalagi memakan buahnya.
Tapi, Iblis dengan segala tipu muslihat, terus melancarkan aksinya membujuk Adam dan Hawa. Dan, akhirnya Hawa pun terbujuk akan rayuan iblis. Ia ingin sekali mamakan buah dari pohon terlarang. Namun, Adam selalu mengingatkan akan petunjuk Allah.
Usaha terus-menerus Iblis pun membuahkan hasil. Ia mempengaruhi jiwa penasaran dua manusia itu untuk terus berjalan, dituntun Iblis dan mengantarkan keduanya ke tempat pohon terlarang.
Adam dan Hawa pun mengikutinya karena iming-iming bahwa buah pohon terlarang itu memberikan kehidupan abadi. Akhirnya, mereka pun termakan rayuan iblis dan memakan buah dari pohon terlarang.
Dan Hukuman pun datang, Manusia Terlempar dari Surga
Sesuatu menakjubkan terjadi ketika Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang. Tiba-tiba semua pakaian yang dikenakan keduanya lenyap dengan tiba-tiba. Mereka telanjang bulat, aurat masing-masing pun terlihat. Keduanya mereka merasa malu dan ketika melihat pohon ara dan pohon pisang yang berdaun lebar, mereka segera bersembunyi di baliknya.
Adam dan Hawa menyesal, takut dan malu atas perbuatan yang telah dilakukan. Mereka menyadari telah berbuat dosa dengan melanggar apa yang diperintahkan Allah. Maka, keduanya pun bersujud dan memohon ampunan. Mereka benar-benar menyesali perbuatannya. Tapi, nasi telah menjadi bubur. Iblis sangat senang karena telah berhasil menyesatkan Adam dan Hawa.
Allah Maha Pengampun atas segala dosa yang hamba-Nya perbuat. Allah mengampuni dosa yang telah Adam dan Hawa lakukan. Namun untuk menyucikan dosa yang telah mereka perbuat, Allah memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi dan menjadi khalifah.
Bersama dengan iblis, Adam dan Hawa pun turun ke muka bumi. Perseteruan manusia dan iblis terus berlanjut hingga kelak kiamat datang. []
Diceritakan dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid