‘Aidh al-Qarni, penulis buku la tahzan tersebut telah meminta maaf kepada publik di TV Saudi al-Laiwan yang ditayangkan di Rotana Khallej, pada hari Senin, 6 Mei 2019. Permintaan maaf Ia lontarkan dengan mengatasnamakan al-Sahwa yang merupakan faksi ikhwanul muslimin di Arab Saudi. Gerakan tersebut sudah menekan para ulama di Arab Saudi untuk lebih kuat dalam membentengi diri dari pengaruh budaya barat serta menentang kedatangan Amerika Serikat (AS) di “tanah muslim”.
“Saya, atas nama al-Sahwa meminta maaf kepada masyarakat sebab interpretasi Islam garis keras dan fatwa ekstrim yang sudah saya lakukan, juga atas kesalahan saya menolak toleransi” begitulah kira-kira ungkapan al-Qarni yang disiarkan di Rotana Khallej. Tambahnya lagi “saat ini saya menyerukan Islam yang moderat, terbuka untuk dunia sebagaimana yang telah diserukan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman”.
Pendakwah yang sering mengisi pengajian di TV Qatar al-Jazeera ini selain meminta maaf atas sikap Islam garis kerasnya juga meminta maaf atas tuduhannya kepada Qatar mengadakan konspirasi dengan Arab Saudi. Masih di wawancara TV di Rotana Khallej, al-Qarni mengatakan bahwa “ketika kami menutup pintu panggung radikalisme dan manipulasi agama dengan tujuan politik, maka saat itu juga kami menutup pintu panggung tuduhan daripada konspirasi Qatar dengan tetangga-tetanggnya”.
Ternyata argumen al-Qarni untuk meminta maaf tidak sembarangan, dengan retorika akademisnya al-Qarni berdalih bahwa “Saya sudah mengunjungi 40 negara, membaca ribuan buku, saya juga mengenal dan sudah bertemu para intelektual, cendikiawan dan orang bijak, jadi jangan membandingkan ide-ide yang saya miliki saat saya berusia 24 atau 26 tahun dengan ide dan pemikiran saya saat ini”.
Selain itu, al-Qarni juga mengatakan “agama Islam adalah agama perdamaian, aman dan penuh kasih sayang, karena itu saya mendukung penuh Islam moderat sebagaimana anjuran dari Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman”.
Berita permintaan maaf dan pernyataan dukungan Islam moderat dari al-Qarni, tokoh islamis muslim Saudi dan sudah diunggah di halaman Gulf News pada 8 Mei 2019 ini memberikan dampak positif dalam melancarkan jalan gerakan anti radikalisme dan diskriminasi. Selain itu juga memperkuat menara toleransi serta sebagai suatu aksi positif dalam menyebarkan Islam yang cinta perdamaian, bukan Islam garis keras yang anti akan toleransi.