
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat, dan ampunan ini menjadi momen spesial bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal ibadah. Tidak hanya sebagai waktu untuk menahan lapar dan haus, Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk melatih diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memperbaiki kualitas diri dalam berbagai aspek.
Agar puasa yang kita jalani menjadi lebih bermakna, perlu bagi kita untuk menjaga berbagai adab yang diajarkan dalam syariat Islam. Salah satunya adalah dengan memperhatikan adab-adab yang dapat mendatangkan pahala, sebagaimana yang dijelaskan oleh Izzuddin bin Abdus Salam dalam kitab Maqashidus Shaum. Dalam kitab tersebut, Sulthanul Ulama Izzuddin bin Abdul Salam menyebut lima hal yang perlu diperhatikan selama berpuasa, supaya puasa yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Berikut kelima hal tersebut:
Pertama, menjaga lisan dan tidak mengerjakan perbuatan maksiat atau yang bertentangan dengan syariat. Puasa tentu tidak sekedar menahan haus dan lapar. Lebih dari itu, puasa sebagai media latihan untuk memperbaiki kualitas iman dan takwa. Maka dari itu, orang yang tidak menjaga lisan dan perbuatannya, puasanya tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT.
Kedua, bila ada orang yang mengajak makan, katakanlah “Aku sedang puasa”. Dalam hadis riwayat Muslim dijelaskan, “Apabila ada orang yang mengajakmu makan, katakanlah aku sedang puasa”. Hal ini bertujuan untuk menahan diri agar tidak tergoda. Bila dikhawatirkan timbul rasa ria di dalam hati ketika mengucapkan lafal ini, menurut Izzuddin Ibn ‘Abdul Salam, boleh dicari alasan lain agar tidak tergoda.
Ketiga, membaca do’a buka puasa. Dalam hadis terdapat berbagai macam redaksi do’a buka puasa yang diajarkan Nabi. Dalam Maqashidus Shaum, Ibnu ‘Abdis Salam menampilkan beberapa redaksi, di antaranya do’a yang populer dibaca di Indonesia, yaitu:
اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك أفطرت
Artinya:
“Ya Allah, kepada-MU aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka”
Keempat, berbuka dengan kurma atau segelas Air sebelum mengerjakan shalat. Kesunnahan ini merujuk pada kebiasan Rasulullah bahwa beliau berbuka dengan kurma atau segelas Air sebelum mengerjakan shalat (HR: Ahmad).
Kelima, menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Rasulullah bersabda, “Sahurlah karena di situ terdapat keberkahan” (HR Abu Dawud). Dalam hadits lain, Rasulullah berkata, “Manusia akan dilimpahi kebaikan selama mereka masih menyegerakan berbuka,” (HR Bukhari).
Demikianlah lima hal yang perlu dijaga dan dilakukan selama bulan Ramadhan merujuk pada penjelasan Sulthanul Ulama Izzuddin bin Abdus Salam. Semoga kelima hal itu dapat kita biasakan selama mengerjakan ibadah puasa.