Ajaran Islam selalu menganjurkan kepada umatnya agar selalu menjaga kesucian diri secara lahiriah dengan cara berwudhu ataupun mandi, serta mensucikan batin dengan cara bertaubat dan selalu meminta ampunan kepada Allah. Bila hal itu dilakukan, ia akan menjadi orang yang disayangi oleh Allah dan urusannya akan dimudahkan.
Nabi Muhammad SAW selalu dijaga oleh Allah atau maksum dari segala dosa, terutama yang masuk kategori dosa besar seperti zina, membunuh orang tanpa hak. Keistimewaan ini tak lantas menjadikan beliau menjadi orang yang sombong, merasa lebih baik daripada yang lain. Sebaliknya Nabi selalu menjadi teladan yang baik bagi umatnya, setiap harinya masih selalu beristigfar lebih dari 70 kali. Hal ini sesuai hadis Nabi:
عنْ أَبي هُريْرة رضِي اللَّه عنْهُ قَال: سمِعْتُ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُولُ: “واللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللَّه وأَتُوبُ إِلَيْهِ في الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سبْعِينَ مَرَّةً
Artinya:
“Diriwayatkan Abi Hurairah RA berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Demi Allah, sungguh aku selalu meminta ampun kepada Allah (istigfar) serta bertaubat dalam sehari lebih banyak dari 70 kali. (HR. Bukhari).
Menurut Muhammad bin Alan dalam kitab Dalil al-Falihin, hadis ini memberi pelajaran kepada umat Nabi Muhammad SAW agar selalu memperbanyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Ini sesuai yang dicontohkan oleh Nabi, walau dirinya dijaga dari dosa namun beliau selalu beristigfar lebih dari 70 kali. Istighfar yang beliau panjatkan bukan karena melakukan dosa tetapi sebagai bentuk pengakuan diri sebagai seorang hamba yang memiliki keterbatasan.
Nabi memberikan suri tauladan agar umatnya selalu beristighfar karena di dalamnya tersimpan banyak manfaat, rahasia yang terkandung serta hikmah yang akan ia dapatkan. Hal ini sesuai hadis Nabi:
عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:”منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مخْرجاً، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرجاً، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
Artinya:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa membiasakan beristighfar maka Allah akan memberikan solusi setiap kesulitan yang ia hadapi, serta memberikan kemudahan dari kesusahan ia rasa dan memberikan rizki yang ia tak sangka-sangka. (HR. Abu Dawud).
Menurut Imam al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan maksud hadis ini, manusia dianjurkan untuk memperbanyak istighfar karena perilaku dan perbuatannya tak bisa terhindar dari dosa maupun sifat yang tercela. Dengan beristighfar dirinya akan menyadari kesalahan, kekurangan serta menambah keyakinan bahwa hanya Allah Dzat Yang Maha Sempurna. Dari sini orang yang selalu memperbanyak beristighfar akan diberikan beberapa keistimewaan seperti keterangan hadist di atas.
Dengan adanya istighfar ini, diharapkan agar manusia selalu memperbaiki diri dari segala sikap yang tercela dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia baik berkaitan dengan Allah dan makhluknya.