Semalam, di media sosial beredar sebuah video penikaman terhadap Syekh Ali Jaber saat sedang mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung.
Dari video itu, Syekh Ali Jaber tampak sedang berada di atas panggung. Lalu, ada seorang pria secara mendadak naik ke atas panggung dan menusuk pendakwah tersebut. Sontak, para jama’ah langsung histeris.
Kejadian itu dibenarkan oleh pihak kepolisan.
“Jadi benar ada kejadian penusukan dari seorang pelaku di tengah kegiatan masyarakat yang bersifat keagamaan dengan mengundang Syekh. Pasca kegiatan itu, terjadi penusukan yang dilakukan seseorang yang tidak dikenal,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Merespon tragedi yang menimpa Syekh Ali Jaber, Menko Polhukam Mahfud Md telah menginstruksikan aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus itu lebih jauh.
“Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat baik aparat keamanan maupun intelijen bahkan saya sudah minta BNPT, kemudian Densus, bahkan bersama Kepolisian, Kaba Intelkam juga sudah, minta agar menyelidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin” kata Mahfud melalui rekaman video di akun instagramnya, Senin (14/9/2020).
Tak lupa, Mahfud juga meminta kepada aparat untuk melindungi para ulama tanpa perlu memperhitungkan pandangan politiknya.
“Oleh sebab itu kepada semua aparat yang saya sebutkan tadi dari sekarang supaya terus melakukan pemantauan dan perlindungan penuh kepada dai terutama para ulama. Dai apapun pandangan politiknya itu harus dilindungi saat berdakwah,” tambahnya.
Nah, jadi sudah jelas ya, bahwa yang perlu kita garis bawahi bersama adalah tidak ada yang namanya kriminalisasi ulama, ulama dizalimi, dan umat Islam ditindas. Sebaliknya, jangankan ulama, segala laku penindasan, penzaliman, dan kriminalisasi terhadap yang bukan ulama pun semua agama pastinya akan bilang haram. (AK)