Konflik dan peperangan yang terus menerus melanda Yaman menimbulkan membuat kesengsaraan. Tidak terhitung berapa banyak bangunan yang hancur, tapi juga kondisi warga memprihatinkan. Bahkan otoritas kemanusiaan PBB ketika berkunjung di sana merasa tercengang dengan kondisi terkini negara tersebut.
“Saya datang ke Yaman agar bisa lebih memahami krisis kemanusiaan yang semakin memburuk, termasuk wabah kolera yang berkembang cepat dan baru pernah ada di dunia ini, kerawanan pangan terbesar di dunia dan perpindahan penduduk yang semakin luas,” ujar Mark Lowcock, Kepala Bantuan PBB seperti dikutip dari Antara (30/10).
Mark Lowcock sendiri memiliki misi selama lima hari di Yaman untuk mengatasi krisis kemanusiaan di sana. Menurut dia, perang di Yaman harus segera diselesaikan, meskipun itu memakai proses politik. Sebab, lagi-lagi yang menjadi korban adalah warga.
Untuk itulah, PBB menunjukkan keprihatinan dan tercengang, apalagi banyak sekali penyakit yang diderita akibat peperangan ini di beberapa kamp pengungsian yang ia datangi. Efeknya, secara keras PBB mengajak negara-negara lain untuk melihat kembali keadaan Yaman, juga para stakeholder yang dianggap mampu untuk mengembalikan tatanan masyarakat negara itu.
“PBB menyerukan kepada seluruh pihak… untuk menegakkan standar tertinggi hukum kemanusiaan internasional dan menghormati HAM dengan penuh hormat kepada semua orang, termasuk para tahanan dan jurnalis,” tambahnya.