Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam

Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam

Panduan Mengikuti Aksi Demo Bela Islam

Beruntunglah kita yang hidup di negara demokrasi. Bebas melakukan aksi demo kapan saja. Bahkan yang menolak sistem demokrasi pun mempunyai hak yang sama. Itu ente-ente bisa ikutan demo 4 November lalu mengatasnamakan Islam itu, Bro. Ya, kalau ada demo lagi, begini loh caranya.

Banyak yang bertanya kepada saya mengenai rencana demo Aksi Bela Islam. Bagaimana menurut pandangan Islam? Jawab saya: hal itu tidak ada di zaman nabi, jadi bid’ah, hukumnya haram. Toh, bagi saya hal itu justru banyak mudharatnya ketimbang manfaat.

Berhubung saya menyukai bid’ah saya mau kasih panduan buat para demonstran pada tanggal 4 November ini, supaya demonya halal, barokah, dan juga terkesan islami. Lha masak mau demo atas nama Islam dan atas nama al-Qur’an, tetapi malah nggak islami. Berikut langkah-langkahnya:

Pertama,   wahai akhi dan ukhti yang akan ikut demo besok, yang semoga dirahmati oleh Allah Swt. Kebetulan tanggal 4 November bertepatan dengan hari Jumat (betul kan). Saya sarankan agar malam Jumatnya—bagi yang sudah sah berpasangan suami istri—supaya malamnya melakukan sunnah rasul (baca: jima’). Kenapa? Karena konon pahala sunnah rasul di malam Jumat itu setara dengan membunuh 40 orang kafir. Bahkan ada yang bilang berjihad membunuh 1000 kaum kuffar di medan peperangan.

Subhanallah benget kan mblo pahalanya? Kamu nggak pengen. Hmmm… (ambil kaca dan bermuhasabahlah).

Oleh karena itu, sebelum kalian terjun demo di tengah terik matahari dan berkoar-koar tolak pemimpin kafir–yang belum tentu dapat pahala itu, bahkan bisa jadi malah dapat dosa dikarenakan mengumpat dan misuh-misuh gak jelas. Maka, sunnah rasul pada malam Jumat sangat dianjurkan sebelum kalian-kalian berdemo. Hal ini sangat jelas, ada tuntunan dan syariatnya.

Kedua, sebelum pergi Jumatan, para demonstran dianjurkan supaya mandi sunnah di hari Jumat terlebih dahulu. Jangan lupa gosok gigi dan memakai wangi-wangian. Harus ada titik perbedaan antara demonya anak PMII dan HMI yang jarang mandi. Kalian itu calon penghuni surga, jadi harus selalu bersih dan suci. Usahakan selalu jaga air wudlu (dawamul wudlu’).

Wajah seseorang yang menjaga air wudlu itu selalu terpancar cahaya. Mencorong. Dengan menjaga wudlu, diharapkan demo besok berjalan dengan tertib dan damai. Karena malaikat selalu bersama orang-orang yang menjaga air wudlunya. Ketika mau marah, nggak jadi. Sehingga terhindarlah kita dari perilaku kesetanan dan marah-marah seperti orang kesurupan. Amin.

Ketiga, setelah menjalankan ibadah shalat Jumat, peserta demo harus mengingat sandal yang dipakai dari rumah. Haram hukumnya mencari sandal yang lebih bagus di masjid. Karena itu bukan hak kita. Lagi pula demo yang sedang kalian perjuangkan itu menegakkan keadilan dan supremasi hukum. Kalaupun ternyata sandal kita yang hilang, harap bersabar. Karena Allah Swt beserta orang-orang yang sabar. Iman kita sedang diuji.

Keempat, perbanyak baca shalawat. Saya dulu pernah mendapatkan keterangan dari guru saya di pesantren bahwa di hari Jumat disunnahkan baca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw sebanyak-banyaknya (mau pakek sayyidina juga boleh, nggak juga gak papa). Asal shalawat.

Daripada teriak-teriak “hukum penista agama!”, “adili penghina al-Qur’an!”, turunkan Ahh.. sudahlah. Lebih afdhol diganti bacaan sholawat saja kata-kata itu. Bagi yang besok mendapat jatah orasi dan pegang microphone, saya berharap daripada teriak-teriak mengumbar benci dan caci, mendingan diganti sholawatan saja ya gaes. Katanya situ Habib kan?

Pahala shalawat pun juga sudah jelas.  Hadis Nabi mengatakan, yang artinya kurang lebih “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali saja, Allah akan membalas sepuluh kali shalawat dan mengangkatnya sepuluh derajat.” (HR. Bukhari).

Kelima, seusai demo, peserta harus bersih-bersih sampah dan kotoran yang timbul dari para demonstran. Seperti spanduk, pamflet, leaflet, stiker, botol aqua, dan lain-lain. Kebersihan adalah sebagian dari iman, begitu adagium yang sering kita dengar, yang tertempel di dinding pondok pesantren dan sekolah madrasah.

Demo dengan mengatasnamakan Islam dan alqur’an, pelakunya juga selaiknya mencerminkan kepribadian Islam dan ajaran yang terkandung di dalam alqur’an, yakni kebersihan. Jangan sampai media liberal yang anti Islam besok menyorot kekumuhan dan kekotoran kalian seusai demo, ya.

Demikian panduan yang saya buat untuk persiapan demo Aksi Bela Islam 4 November besok. Panduan ini alangkah baiknya tidak hanya diamalkan oleh para peserta demo di Jakarta saja, melainkan juga diamalkan oleh seluruh umat Islam yang ada di Indonesia. Mengingat manfaatnya jauh lebih besar daripada madharatnya.

Panduan yang saya buat ini pun seratus persen sesuai dengan ajaran syari’at Islam. Dalilnya jelas. Di dalam al-Qur’an dan hadis semuanya ada kalau mau dicari. Harapan saya dengan panduan ini, aksi bela Islam tidak melulu terkesan angker, sangar, anarkis, dan garang.

Islam, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad Saw, lebih ditekankan untuk membenahi moralitas manusia, dan tidak untuk menampilkan wajah politik, apalagi menggadaikan agama untuk kepentingan politik. Wallahhu a’lam.