Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berdoa. Doa selain ibadah juga menunjukkan ketundukan dan ketergantungan manusia terhadap Sang Pencipta. Karenanya, Allah SWT menyukai hamba-Nya yang selalu memohon kepada-Nya. Bahkan Rasulullah sendiri, manusia kesayangan-Nya, berusaha semaksimal mungkin untuk berdoa kepada Allah SWT. Rasulullah mendoakan umat Islam dan para sahabatnya.
Di antara doa Rasulullah untuk para sahabat tercatat dalam hadis riwayat al-Tirmidzi sebagai berikut:
قَلَّمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُومُ مِنْ مَجْلِسٍ حَتَّى يَدْعُوَ بِهَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ لِأَصْحَابِهِ اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
Artinya:
“Dari Ibnu ‘Umar (w. 73 H) berkata, ‘Rasulullah SAW jarang berdiri dari majelis kecuali beliau berdoa dengan doa-doa ini untuk para sahabatnya. Ya Allah, curahkanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami kepada surga-Mu, dan curahkanlah keyakinan yang meringankan musibah di dunia ini. Berilah kenikmatan kami dengan pendengaran kami, penglihatan kami, serta kekuatan kami selama kami hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan atas orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah engkau jadikan dunia sebagai impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang orang yang tidak menyayangi kami.” (HR: Al-Tirmidzi)
Setidaknya ada lima poin penting yang terdapat di dalam kandungan doa ini.
Pertama, doa seorang hamba kepada Allah agar diberi rezki berupa rasa takut, karena ketika sudah ada rasa takut terhadap Allah di hati seorang muslim, pastilah ia akan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Sebaliknya, seorang muslim yang tidak memiliki rasa takut terhadap Allah di hatinya, niscaya ia tidak akan segan dan malu untuk berbuat maksiat kepada Allah.
Kedua, doa seorang hamba kepada Allah agar diberi nikmat ketaatan, dikokohkan langkah untuk selalu berbuat ketaatan yang akan mengantarkan menuju surga.
Ketiga, doa seorang hamba kepada Allah agar selalu diberi keyakinan bahwa segala musibah yang menimpa seorang hamba merupakan takdir yang sudah Allah tetapkan untuk dirinya, serta yakin bahwa ada hikmah di balik musibah tersebut, yakin bahwa musibah akan mengangkat derajat seorang hamba jika benar-benar ikhlas dan ridho atas ketentuan Allah.
Keempat, doa seorang hamba kepada Allah agar selalu dijaga nikmat penglihatan, pendengaran, kekuatan selama hidup agar dengan nikmat tersebut seorang hamba bisa senantiasa melakukan kebaikan selama hidupnya.
Kelima, doa seorang hamba kepada Allah agar tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama, namun menjadikan dunia sebagai wadah untuk beribadah, berbuat baik, dan mencari ridha Allah agar sampai kepada tujuan utama, yaitu akhirat.
[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]