Imam al-Ghazali dalam salah satu karyanya yang fenomenal, yaitu Ihya Ulumiddin. Kitab yang wajib dibaca dan dipelajari bagi siapapun yang salik, berada dalam jalan Allah SWT menjelaskan tujuh hal yang dapat membuat orang menjadi sombong dan merasa dirinya paling hebat di antara yang lain, salah satunya adalah nasab, garis keturunan.
Baca juga: Jangan Berlebihan dalam Mencintai Habaib
ِAl-Ghazali dalam kitabnya itu menjelaskan beberapa hal yang dapat membuat orang merasa dirinya paling baik dan akhirnya menuju gerbang kehancuran. Beberapa di antaranya adalah kekuatan (al-Quwwah) dan banyaknya pengikut (katsratul anshar wal athba’ wat talamidzah). Selain itu, ada juga ilmu (al-‘ilm), banyaknya ibadah (al-‘ibadah), harta benda (al-mal), ketampanan dan kecantikan (al-jamal), dan nasab keturunan (an-nasab).
Dengan kekuatannya orang akan merasa bahwa yang lain lemah dan tak akan mampu melawan dirinya; Dengan banyaknya pengikut, orang akan merasa bahwa ia akan dibela dan diikuti banyak orang. Ia tak peduli walaupun perbuatannya tak elok dan tak pantas; Dengan banyak ilmu, orang bisa merasa bahwa orang lain tak lebih pandai dari dirinya; Dengan banyak ibadah, orang akan merasa bahwa ia lah hamba yang paling layak mendapatkan ridha Allah dan dikabulkan semua permintaanya; Dengan ketampanan, orang akan merasa banyak yang memuja dan mencintainya; Dengan nasab, orang merasa bahwa ia lah orang terbaik dan termulia.
Baca juga: Ini Nasab Nabi Muhammad SAW Hingga Nabi Ismail dan Ibrahim AS.
Begitu mudahnya kita diarahkan setan menjadi pribadi yang sombong dan merasa paling hebat. Selama ini kita tidak tahu bahwa kelebihan-kelebihan yang kita miliki, seperti banyak pengikut yang akan membela kita kapanpun, akan hilang pada saatnya. Sekali saja Allah SWT membuka keburukan kita, aib kita di depan para pengikut kita, maka pengikut itu pun akan berubah menjadi haters. Begitu mudahnya Allah membalikkan keadaan.
Oleh karena itu, marilah kita berhati-hati. Mari kita jaga kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kelebihan yang dititipkan Allah SWT kepada kita. Jangan sombong! Jangan sampai titipan yang berharga itu malah menjadi hal buruk bagi kita dan dapat menjerumuskan kita pada jurang terdalam, yaitu neraka Allah SWT. (AN)
Baca juga: Iman dan Saleh Bukan Perkara Keturunan atau Silsilah