Petir, kilat, halilintar atau geledek akan sering muncul di musim hujan. Hal tersebut disebabkan karena pada saat musim hujan udara di sekitar awan lebih banyak mengandung air sehingga daya isolasinya menurun. Kemudian, jika awan bermuatan positif bertemu dengan awan bermuatan negatif lalu beda potensial listrik yang mengalir lebih besar maka elektron akan dilepaskan dari awan ke bumi berbentuk petir.
Supaya terhindar dari bahaya petir ini, selain kita harus melakukan beberapa upaya penangkalan dan perlindungan seperti penggunaan alat franklin rod, pengaliran petir ke ground, penggunaan alat lionization corona sertaberlindung dengan tidak berada di tanah yang lapang maka dianjurkan juga untuk berdoa. Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda “Apabila engkau mendengar suara gemuruh dan halilintar/petir maka berdoalah:
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
“ya Allah, janganlah engkau matikan kami dengan sebab amarahMu, dan janganlah engkau hancurkan kami dengan azabmu dan selamatkan kami sebelum hal itu terjadi”
Sedangkan dalam kitab al-Muwatha’ diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair bahwa saat beliau mendengar gemuruh petir maka beliau tinggalkan percakapan sembari berdoa:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
“Maha Suci Allah SWT yang petir dan malaikat bertasbih memuji Allah SWT karena rasa takut kepada-Nya”
Diriwayatkan juga dari Ibnu ‘Abbas bahwa saat itu para sahabat sedang bersama Umar bin Khattab dalam suatu perjalanan, kemudian para sahabat dilanda gemuruh petir dan kilat, Ka’ab pun berkata kepada sahabat untuk berdoa dengan doa tersebut sebanyak tiga kali maka akan diselamatkan dari sambaran petir. Imam Nawawi dalam kitabnya yang berjudul al-Adzkar menjelaskan bahwa Imam Syafi’I menambahkan pembahasan terkait kalimat dalam doa tersebut. Imam Syafi’I berkata “kalimat
يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ
ini merujuk pada kalam Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Ra’d ayat 13”, yaitu:
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ
“Dan gemuruh petir seraya bertasbih memuji Allah SWT”
Petir, kilat atau halilintar berada di bawah kekuasaan Allah SWT. Hanya Allah SWT yang berhak menundukkan petir. Ayat tersebut turun sebab saat itu ada seorang laki-laki yang yang diajak untuk menyembah beribadah kepada Allah SWT namun menolak dengan sombong. Maka Allah SWT menimpakan kepadanya sambaran petir. Petir menjadi salah satu alat untuk menyiksa atau azab bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT.
Allah SWT menjadikan petir juga sebagai ketakutan dan harapan. Imam Qatadah menjelaskan maksud dari rasa ketakutan yaitu bagi yang sedang bepergian, takut tersambar dan ketakutan akan kesulitan yang ditimbulkan dari gemuruh dan petir. Sedangkan arti harapan yaitu dijadikannya petir sebagai harapan untuk orang-orang yang berada di dalam rumah, mengharap akan manfaat, keberkahan dan rezeki dari Allah SWT.
Oleh sebab itu, marilah berdoa saat kita mendengar suara gemuruh dan kilatan petir, sebagai wujud bertasbih kepada Allah SWT, memuji-Nya karena perasaan takut akan siksa-Nya serta rasa syukur kita akan niikmat-Nya.