Seperti biasa, menjelang Idul Fitri bertebaran di aplikasi berbagi pesan maupun media sosial bahwa Mudik itu bidah, tak ada dalilnya dan sebuah tradisi yang keliru.
Yuk, ngaji lagi! Nabi pernah mudik dari Madinah ke Mekah. Sejumlah sahabat juga Mudik menemui keluarganya atas perintah Nabi. Sahabat Malik bin al-Ḥuwayrits adalah salah satu contoh sahabat perantau di Madinah yang disuruh mudik oleh Nabi.
Sabda Nabi kepada Malik bin al-Huwayrits, “Irji’u ila ahlikum!” (kembalilah ke tempat keluargamu. Ulama-ulama juga begitu, mudik.
Jika yang dipermasalahkan adalah soal pengkhususan waktu, yaitu waktu lebaran saja, Nabi SAW juga dalam beberapa perjalanan mengkhususkan waktu tertentu. Shalat di Quba setiap Sabtu adalah salah satu contohnya.
Hadis di bawah ini juga bisa digunakan sebagai salah satu dalil Mudik sekaligus keberkahannya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ «أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخاً لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى. فَأَرْصَدَ اللّهُ لَهُ، عَلَى مَدْرَجَتِهِ، مَلَكاً. فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ: أُرِيدُ أَخاً لِي فِي هذِهِ الْقَرْيَةِ. قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لاَ. غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللّهِ عَزَّ وَجَلَّ. قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكَ، بِأَنَّ اللّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ». حديث صحيح رواه مسلم وأحمد وابن حبان
“Dari Sahabat Abu Hurayrah bahwa Nabi saw. bersabda: “Ada seseorang mengunjungi saudaranya di daerah lain. Kemudian Allah mengutus Malaikat agar menyusul orang tersebut. Malaikat lalu bertanya, “Mau kemana?” Ia menjawab, “Saya mau mengunjungi saudara saya di daerah ini.” Malaikat bertanya kembali, “Apakah kamu punya hutang budi kepadanya?” “Tidak, aku mengunjunginya sebab aku mencintainya karena Allah,” jawabnya. Malaikat lalu berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untukmu. Sungguh Allah mencintaimu sebagaimana kau mencintai saudaramu itu karena Allah.” (Hadis sahih riwayat Muslim, Ahmad, dan Ibn Hibban)
Selamat Mudik, semoga berkah.
Wallahu a’lam.