Islami.co ( Kairo) — Mesir mengutuk tindakan Israel yang dianggap sebagai “pembunuhan yang disengaja” terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata, yang dianggap mencerminkan kurangnya kemauan politik Israel untuk mengakhiri perang di Gaza. Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir setelah lebih dari 100 warga Palestina dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menampung orang-orang terlantar.
Di sisi lain, Turki juga mengecam tindakan Israel tersebut sebagai “kejahatan baru terhadap kemanusiaan.” Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Turki, pemerintah Israel dituduh melakukan pembantaian terhadap lebih dari seratus warga sipil yang berlindung di sebuah sekolah. Serangan itu menunjukkan bahwa pemerintah Netanyahu berupaya menyabotase negosiasi gencatan senjata permanen.
“Tindakan ini sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintah Netanyahu ingin menyabotase negosiasi gencatan senjata permanen,” ungkap pernyataan tersebut dilansir dari AFP.
Turki juga mengkritik aktor internasional yang dinilai tidak mengambil tindakan nyata untuk menghentikan tindakan Israel, sehingga dianggap turut serta dalam kejahatan ini.
Sementara itu, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan “dukungan buta” yang dinilai menyebabkan kematian ribuan warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Kepada televisi Al-Jazeera, Khalil Al-Hayya, meminta kepala tim Hamas untuk perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan Israel. Ia juga menegaskan bahwa sekadar pernyataan kutukan tidak lagi cukup.
“Pecat duta besar (Israel), tutup kedutaan besar, dan putuskan hubungan dengan pendudukan,” serunya.
Kecaman dari Mesir dan Turki ini menambah tekanan internasional terhadap Israel di tengah upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza. (AN)