Pusat Kajian Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta bersama dengan Mizan Grup mengadakan pelatihan penulisan bagi mahasiswa di Surakarta (9/1). Pelatihan yang diikuti oleh 30 mahasiswa dari berbagai jurusan ini dilangsungkan di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta.
Hadir sebagai mentor dalam workshop menulis ini adalah editor senior Bentang Pustaka (salah satu unit di bawah Mizan Grup), Intan, dan ditemani pula oleh dosen IAIN Surakarta.
“Kami berharap workshop menulis ini akan meningkatkan skill menulis dan para peserta bisa menemukan gaya tersendiri dalam membuat tulisan,” jelas Zainal Anwar, Direktu PKPPN yang juga dosen di IAIN Surakarta.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan penulisan ini adalah adanya sebuah otobiografi pengalaman keberagamaan generasi millennial. Rekaman ini menjadi penting bukan semata karena ditulis oleh sekumpulan mahasiswa dari satu kampus tertentu, melainkan juga karena sumber informasi yang digunakan oleh generasi millennial tak lagi tunggal. Bukan lagi hanya buku atau tokoh. Melainkan rimba raya yang tak terbatas di dunia virtual.
Zainal menyebut bahwa mahasiswa saat ini adalah satu generasi yang lahir ketika tv sudah berwarna dan internet begitu cepat. Media sosial menjadi pujaan. Lebih lanjut, Zainal mengatakan bahwa, ini berdampak pada banyak hal salah satunya menurunnya budaya baca dan budaya menulis panjang. Pengalaman mereka sering ditulis tetapi dalam status-status pendek (di media sosial) saja.
Saat ini, hanya dengan duduk di suatu tempat ditemani gawai yang terkoneksi dengan internet, mahasiswa bisa mengakses semua hal yang mereka ingin tahu. Kuliah tak sebatas dalam kelas, perbedaan waktu atau batas yang terbentang tak lagi menjadi masalah. Sehingga, dimungkinkan jika menyimak kuliah/seminar dari universitas-universitas ternama dunia.
Vice President Mizan Publika, Putut Widjanarko, menjelaskan bahwa workshop menulis untuk mahasiswa ini merupakan bagian dari program yang dikhusukan untuk perguruan tinggi dari Mizan dengan payung Mizan Goes to Campus.
“Mizan merasa perlu memberikan satu program yang khusus didesikasikan pada perguruan tinggi Islam. Karena Mizan percaya bahwa perguruan tinggi, terlebih IAIN/UIN sampai saat ini masih menjadi benteng moderasi Islam di Indonesia,” pungkas Putut Widjanarko.
Mizan sendiri merupakan salah satu grup penerbit terbesar di Indonesia. Buku-buku yang diterbitkan pun macam-macam, mulai dari novel populer, buku anak hingga telaah keislaman kritis. Penerbit ini pula yang mengantar buku-buku Annemarie Schimmel, Fazlurrahman dan lain-lain ke bahasa Indonesia dan beberapa buku penting keislaman lainnya.[DP]