Alhamdulillah, atas kehendak Allah kita sampai di malam awal bulan Rajab, Mari kita dengar petuah-petuah dari ulama kita, ulama ahli waris para Nabi.
قال الشافعي في الأم وبلغنا أنه كان يقال إن الدعاء يستجاب في خمس ليال في ليلة الجمعة وليلة الأضحى وليلة الفطر وأول ليلة في رجب وليلة النصف من شعبان.
Imam Syafi’i berkata dalam kitab al-Umm: telah sampai kepada kami suatu kabar, dikatakan bahwa do’a mustajab ada pada lima malam, yaitu malam jum’at, malam ‘id adha, malam ‘id fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban
قال الشافعي والأصحاب الإحياء المذكور مع أن الحديث ضعيف لما سبق في أول الكتاب أن أحاديث الفضائل يتسامح فيها ويعمل على وفق ضعيفها.
Berkata imam Syafi’i dan murid-muridnya: (anjuran) menghidupkan malam-malam di atas meski haditsnya dha’if, karena telah kami jelaskan sebelumnya di awal kitab (al-Majmu’) bahwa hadits-hadits tentang keutamaan di beri kelonggaran (dalam penerimaannya) dan diamalkan meskipun dha’if.
Puasa Bulan Rajab
قال أصحابنا ومن الصوم المستحب صوم الاشهر الحرم وهي ذوالقعدة وذو الحجة والمحرم ورجب وأفضلها المحرم.
Berkata para ulama kami (syafi’iyah) bahwa di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa pada bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharam dan Rajab, yang paling afdhal adalah Muharam.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam kepada al-bahili:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Puasalah di bulan haram dan tinggalkan (sebagiannya) 3x”. HR. Abu Daud.
Kemudian imam Nawawi menjelaskan tafsir hadits tersebut:
قوله صلى الله عليه وسلم صم من الحرم واترك إنما أمره بالترك لأنه كان يشق عليه إكثار الصوم كما ذكره في اول الحديث فأما من لا يشق عليه فصوم جميعها فضيلة
Sabda Rasulullah ﷺ: “puasalah di bulan haram dan tinggalkan (sebagiannya)”
Maksudnya bahwa perintah untuk meninggalkan puasa pada sebagian bulan haram tersebut diucapkan, karena kesukaran melakukannya bagi si penanya, seperti disebutkan di awal hadits. Adapun bagi orang yang mampu (tidak merasa berat/payah), maka puasa di seluruh bulan tersebut memiliki keutamaan.
Penjelasan imam Nawawi tentang hadits dha’if :
وقد قدمنا في مواضع أن أهل العلم متفقون على العمل بالضعيف في غير الأحكام وأصول العقائد
Telah kami sampaikan di beberapa tempat (di kitab ini) bahwa semua ahli ilmu sepakat untuk mengamalkan hadits dha’if pada selain penetapan hukum dan ushul akidah.