Hari Jum’at merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam, terutama sebagai hari raya mingguan. Di dalamnya ada beberapa keistimewaan, di antaranya ada kewajiban shalat Jum’at, juga ada waktu khusus doa akan dikabulkan Allah.
Pada hari Jum’at, umat Islam dianjurkan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebetulnya tujuan shalawat untuk apa sih?
Dalam sebuah Hadits Nabi dijelaskan, ”Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at maka perbanyak membaca shalawat kepadaku karena shalawat akan diperlihatkan kepadaku. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, Bagaimana shalawat kami kepada engkau bisa diperlihatkan, padahal engkau sudah wafat. Nabi menjawab, ‘Betul saya sudah wafat. Lantas ia melanjutkan sabdanya, ‘Sesungguhnya Allah memuliakan jasad para Nabi di bumi ini.'” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih).
Dalam kitab Dalilul Falihin dijelaskan bahwa para Nabi masih hidup di kuburan mereka. Dari penjelasan ini, ada beberapa poin yang dapat disimpulkan.
Pertama,orang yang memperbanyak shalawat akan mendapatkan keistimewaan terutama pada hari Jum’at.
Kedua, shalawat kepada Nabi merupakan bentuk komunikasi batin antara Nabi dan umatnya, bahkan doa tak akan dikabulkan bila tak dibacakan shalawat terlebih dahulu.
Ketiga, para Nabi walau sudah meninggal tapi hakikatnya masih hidup di kuburan masing-masing, bahkan saat Isra’ dan Mi’raj, Nabi mendapatkan perintah shalat lima puluh waktu, namun atas saran Nabi Musa yang sudah meninggal ribuan tahun lamanya kepada Nabi Muhammad shalat menjadi lima waktu saja.