Islami.co (Haji 2024) — Suasana haru menjadi pemandangan lumrah di masjidil haram, khususnya jemaah haji asal Indonesia. Mereka meluapkan kebahagiaanya setelah sampai di Masjidil Haram.
Dari kejauhan, terlihat seorang perempuan menangis tersedu-sedu sembari menengadahkan tangannya. Ia berdoa agak lama. Dari awal kami melihatnya hingga beberapa menit kemudian, ia masih belum merampungkan doanya.
Perempuan itu adalah Euis Mukaromah Supena, jemaah haji asal Cimahi yang berangkat haji tahun ini bersama suami.
“Alhamdulillah kemarin sudah melaksanakan umroh sekarang. Kebetulan saya kesini sendiri, tapi alhamdulillah suami gak pakai ihram jadi di lantai 2,” terang Euis.
Menunggu selama 12 tahun, Euis dan suami mendaftar haji dari hasil sertifikasi guru.
Sehari-hari, Euis mengabdi sebagai guru madrasah di Ciamis.
“Alhamdulillah untuk keseharian saya sebagai ibu rumah tangga ditambah amanah oleh Allah sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Ciamis Kecamatan Baregbeg,” tuturnya.
Atas pengabdiannya sebagai seorang guru, ia pun mendapatkan sertifikasi guru dari pemerintah. Hasil sertifikasi tersebut tidak disia-siakan. Ia beserta suami mendaftar haji dari hasil sertifikasi.
“Daftar pertama sama suami itu tahun 2013, Februari 2013 Alhamdulillah kebetulan dapat repel sertifikasi guru pak. Alhamdulillah langsung saya tabungkan sama suami. Alhamdulillah setelah 11 tahun. Alhamdulillah terpanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Semua berkat Allah,” lanjutnya.
Menangis depan Ka’bah
Saat ditanya alasan ia menangis saat berada di depan Kakbah, Euis menjawab bahwa ia terharu karena mimpi ke tanah suci berhasil terwujud, selain itu ia juga menangis karena teringat dosa-dosanya.
“Alhamdulillah banyak sekali yang diminta terutama pertama pengampunan salah satunya, terus terang banyak sekali dosa pada Allah kepada sesama manusia terutama orang tua, suami, dan keluarga,” katanya.
Euis berdoa agar dosa-dosanya dan keluarganya diampuni oleh Allah dan diberikan kesehatan. Ia juga berdoa agar Indonesia menjadi negara yang damai dan diberikan pemimpin yang adil.
“Mudah-mudahan keluarga terutama anak-anak keluarga dan tetangga guru-guru semuanya khususnya untuk masyarakat turalak Ciamis juga jawaban Indonesia mudah-mudahan menjadi berkah untuk semua tambah berkah mendapat pemimpin yang amanah menjadi negara yang baldatun toyyibatun,” ujarnya.
(AN)