Memangnya, Fadli & Fahri Layak Ya Dapat Tanda Jasa?

Memangnya, Fadli & Fahri Layak Ya Dapat Tanda Jasa?

Memangnya, Fadli & Fahri Layak Ya Dapat Tanda Jasa?

Menjadi kritis itu tidaklah mudah. Perlu jam terbang yang tinggi untuk menajamkan nalar kritis, baik lewat literatur pustaka, maupun diskusi antar teman. Tapi ternyata ada yang lebih susah dari itu, yakni menjadi kritis sekaligus diberi penghargaan.

Baru-baru ini, dua tokoh fenomenal yang tak pernah letih mengkritik pemerintah akan diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi. Ya, Fadli Zon dan Fahri Hamzah ditengarai akan dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya.

Hal itu seperti dikicaukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang mengatakan bilamana penghargaan akan diberikan Jokowi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.

Dalam rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang,” cuit Mahfud seperti dikutip CNNIndonesia.com, Senin (10/8).

“Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang utk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara,” kata Mahfud lagi.

Seperti diketahui, Bintang Mahaputera Nararya merupakan penghargaan sipil tertinggi dan setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia. Bintang ini diberikan negara melalui presiden kepada warga sipil yang dianggap telah berjasa secara luar biasa.

Memangnya jasa luar biasa apa saja yang telah ditorehkan Bung Fadli dan Bung Fahri kepada Negara?

Bagi Fadli Zon, penghargaan yang didapatnya itu lantaran pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Ya, dia merupakan Politikus Partai Gerindra yang dikenal kerap mengkritik Presiden Jokowi.

“Karena purna tugas sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Mudah-mudahan kita bisa terus berbuat terbaik bagi bangsa dan negara dari bidang masing-masing,” kata dia, dikutip detik.com.

Lalu, apakah Fadli Zon bakal tetap kritis setelah ini?

“Kalau saya sebagai anggota DPR, tugas yang dimandatkan konstitusi kan harus tetap mengawasi pemerintah dan menjalankan karena ini bagian dari demokrasi checks and balances. Jadi saya tetap akan berusaha kritis ya, sepanjang ada kebijakan-kebijakan yang kita rasakan kurang tepat,” tuturnya.

Yah, ada baiknya jika mulai sekarang kita membedakan antara kritis dengan nyinyir, soalnya salah-salah justru bisa mendapat penghargaan dari negara. (AK)