Umat Islam memiliki kewajiban untuk menjalankan salat, puasa, dan amalan-amalan lainnya. Di samping menjadi kewajiban, rupanya amalan-amalan tersebut juga membawa berbagai macam manfaat. Misalnya saja salat dapat memperlancar peredaran darah, puasa dapat menyehatkan tubuh, dan bersedekah dapat melancarkan rezeki.
Sayangnya, sebagian besar orang melakukan amalan-amalan tersebut hanya demi mendapatkan manfaatnya saja. Bahkan ada pula yang gemar beramal soleh demi mendapatkan kemudahan dan kejayaan di dunia. Bolehkah jika umat Islam mengerjakan ibadah dan amal soleh lainnya demi memperoleh hal-hal duniawi?
Rupanya hal tersebut tidak dianjurkan dalam Islam. Sebab ibadah seharusnya dilaksanakan semata-mata karena mengharapkan ridha Allah agar kelak berbuah pahala dan bermanfaat di akhirat. Jika ibadah hanya dilakukan demi mendapatkan tujuan duniawi maka sesungguhnya orang tersebut mengalami kerugian. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat Hud ayat 15-16.
Dalam kedua ayat tersebut Allah berfirman, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)
Dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa siapa saja yang beribadah hanya demi mendapatkan dunia, maka mungkin saja mereka akan memperolehnya. Seperti mendapatkan tubuh yang sehat, rejeki yang lancar dan karir yang terus meningkat. Namun apa yang akan diperoleh di akhirat? Rupanya yang akan diperoleh justru adalah neraka sebagaimana Allah berfirman “Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka…” (QS. Hud: 16)
Selain itu, Allah juga berfirman dalam Alquran surat Asy Syuraa ayat 20, “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
Lalu mengapa umat Islam merugi jika ibadah yang ia lakukan demi tujuan duniawi saja? Pasalnya, kelak di akhirat ia tidak akan mendapatkan bagian apapun dan hanya akan mendapatkan tujuan duniawi seperti yang ia inginkan. Hal tersebut juga dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini.
Ats Tsauri berkata, dari Mughiroh, dari Abul ‘Aliyah, dari Uban bin Ka’ab RA, beliau mengatakan, “Umat ini diberi kabar gembira dengan kemuliaan, kedudukan, agama dan kekuatan di muka bumi. Barangsiapa dari umat ini yang melakukan amalan akhirat untuk meraih dunia, maka di akhirat dia tidak mendapatkan satu bagian pun.” (HR. Ahmad)
Sedangkan hal yang sebaliknya pun akan berlaku. Jika seseorang beribadah dan melaksanakan amalan-amalan soleh demi tujuan akhirat, maka ia pun tidak akan tergolong sebagai manusia yang merugi. Pasalnya, balasan berupa pahala di akhirat hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang mengharapkannya saja.
Sebagaimana Allah menjelaskannya dalam Alquran surat Al Israa’ ayat 19, “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Israa’: 19)
Demikianlah kerugian yang akan diperoleh umat Islam apabila ibadah-ibadah yang mereka lakukan hanya demi mendapatkan hal-hal duniawi semata. Dengan amalan-amalan tersebut mereka memang akan mendapatkan tujuan duniawi yang mereka inginkan. Namun di akhirat kelak, mereka tidak akan mendapatkan pahala karena saat beramal mereka tidak meniatkannya untuk akhirat. Bahkan, mereka kelak di akhirat akan mendapatkan neraka.