Membaca Manaqib menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari umat Islam, terlebih umat Islam Indonesia. Salah satu yang paling populer dibaca adalah kitab manaqib Syeikh Abdul Qoadir al Jilani. Disamping itu ada Manaqib Syikh Muhammad Saman, pendiri Tarekat Samaniyah. Bahkan sebagian dari umat Islam membaca manaqib diyakini akan mendapatkan berkah.
Dalam Ensiklopedia Islam, manaqib secara leksikal bisa diartikan kebaikan sifat. Ada yang mengartikannya dengan sesuatu yang mengandung berkah. Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari manaqabah, yang artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang. Membaca manaqib artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya seseorang yang soleh. Oleh sebab itu, kata-kata manaqib hanya khusus bagi orang-orang yang baik dan mulia
Manaqib menjadi terkenal ketika kita memasuki dunia tarekat. Dimana manaqib memuat riwayat hidup para pemimpin tarekat lengkap dengan kisah-kisah karomahnya, nasehat-nasehatnya. Biasanya hikayatnya berisi sanjungan atau hagiografis. Semuanya ditulis oleh para pengikut tarekat yang dirangkum dari cerita para murid-muridnya.
Kitab manaqib yang paling populer di dunia Islam adalah Manaqib Syeikh Saman dan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jilani. Syeikh Saman yang bernama lengkap Muhammad bin Abdul Karim As Samani (1718-1775) adalah pendiri Tarekat Samaniyah yang banyak penganutnya di Indonesia. Sedangkan Syeikh Abdul Qodir Al Jilani (1077-1166) adalah pendiri Tarekat Qodiriyah. Tarekat ini juga mempunyai pengikut yang tidak kalah banyak di tanah air.
Disebutkan bahwa Manaqib Syeikh Saman sendiri ada 3 kitab. Pertama Manaqib Kubro yang memuat kisah-kisah kekeramatan, legenda dan karomah Syeikh Saman. Kedua adalah Kitab Tabaqat Sayyid Ahmad asy Syarnubi yang memuat sebagian kisah kekeramatan Syeikh Saman. Sedangkan yang ketiga adalah Manaqib Syeikh Asy Syahir Muhammad Saman yang merupakan ringkasan hidupnya, karomah dan kisah-kisah ajaibnya.
Lain halnya dengan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jilani. Ada enam macam kitab manaqib pendiri Tarekat Qodiriyah ini. Pertama berjudul Bahjat Al Asrar karya asy Syattanawi. Karya ini merupakan buku biografi tertua dan terbaik tentang biografi Syeikh Abdul Qodir al Jilani dan menjadi rujukan para penulis berikutnya. Kedua Khulsah Al Mafakir yang ditulis oleh Al Yafi’i . Kitab ini memuat 200 kisah legenda dan 40 kisah mistik dari Syeikh Abdul Qodir al Jilani. Naskah ini kemudian diadaptasi dalam bahsa Jawa dengan judul Hikayah Abdur Qodir al Jilani yang memuat 100 kisah dengan 79 tembang ada di dalamnya.
Ketiga adalah Ka’alid Al Jawahir. Disusun oleh at Tadifi, dan membahas kehidupan Syeikh Abdul Qodir dengan sangat runut. Pembahasannya dimulai dari kehidupannya, keturunannya hingga kisah-kisahnya. Keempat kitab berjudul Natijah At Tahqiq karya Abu Abdillah Muhammad ad Dilai. Isinya tentang kehidupan dan nasehat-nasehat Syeikh Abdul Qodir al Jilani. Kelima adalah kitab An Nur Burhani fi Tarjamah al Lujaini ad Dani fi Manaqib Sayyid Abdul Qodir al Jilani karya Abu Lutfi Muhammad bin Abdurahman al Maraqi. Selanjutnya Lubab al Al Ma’ani fi tarajamah Lujain ad-Dani fi Manaqib Sayyidi Syeikh AbduL Qodir karya dari Abu Muhammad Salih Mustamir al Hajian al Juwani.
Uniknya kitab-kitab manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jilani ini memancing pengkajian baik dari intelektual Islam sendiri seperti Az Zahabi hingga Ibnu Hajar Al Asqolanin namun tak ketinggalan para peneliti Barat juga membahasnya. Diantaranya tercatat nama Snouck Hourgronje Walther Braune hingga Drewes.