Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat disegani pada masa Nabi. Bahkan sebelum mengikrarkan dua kalimat syahadat, namanya sangat dipertimbangkan oleh pembesar Quraisy. Rasulullah SAW pun pernah berdoa agar Allah SWT memberikan hidayah kepadanya untuk masuk Islam. Dan doa itupun dikabulkan oleh Allah SWT.
Dalam catatan Husyan Haikal, Umar berusia 27 ketika ia menerima Islam. Setelah pertobatannya, Umar pergi untuk memberi tahu kepala Quraisy, Amr ibn Hisham (Abu Jahal), tentang penerimaannya terhadap Islam.
Menurut salah satu kisah, Umar setelah itu secara terbuka berdoa di Ka’bah. Saat itu para pemimpin Quraisy, Amr ibn Hisham dan Abu Sufyan ibn Harb, sedang menyaksikan dan mendengarkan doa-doa yang dirapalkan Umar. Keduanya pun dilaporkan menyaksikan dengan marah.
Konversi Umar ke Islam memberi kekuatan kepada umat Islam dan iman di Mekah. Setelah itu, umat Islam shalat secara terbuka di Masjid al-Haram untuk pertama kalinya.
Ibn Jarir at-Thabary dalam Tarikh-nya menyebutkan bahwa Abdullah bin Masud berkata, “Umar memeluk Islam adalah kemenangan kami, migrasi ke Madinah adalah kesuksesan kami dan pemerintahannya berkah dari Allah, kami tidak menawarkan doa di Masjid Al-Haram sampai Umar menerima Islam, ketika ia menerima Islam Quraisy terpaksa membiarkan kami berdoa di Masjid.” Semua hal ini menjadikan Umar diberi gelar al-Faruq, yang berarti orang yang mampu melihat atau menimbang perbedaan.
Pada tahun 628 M, Umar menjadi bagian dari kampanye muslim ke Khaibar. Selain itu, pada tahun ini juga Umar menjadi bagian penting dari Perjanjian Hudaibiyah. Saat itu Umar sempat menolak butir-butir perjanjian yang ingin disetujui bersama antara kelompok Muslim dan Quraisy.
Pada tahun 629, Nabi Muhammad mengirim Amr bin al-‘Ash ke Dzatus Sallasil untuk menyerukan penguatan dan Muhammad mengirim Abu Ubaidah ibn al-Jarrah dengan bantuan, yang bertugas di bawahnya adalah Abu Bakar dan Umar, mereka menyerang dan mengalahkan musuh.
Pada 630 ketika tentara Muslim bergegas untuk menaklukkan Mekah, Umar adalah bagian dari pasukan itu.
Kemudian pada tahun 630 ia juga menjadi bagian dari Pertempuran Hunain dan Pengepungan Tha’if. Khalifah kedua ini menjadi bagian dari pasukan muslim yang pergi untuk kampanye Tabuk di bawah komando Muhammad dan dia dilaporkan telah memberikan setengah dari kekayaannya untuk persiapan. Kelak Umar bin Khatab menjadi Khalifah ke 2 setelah Abu Bakar. (AN)
Wallahu a’lam.