Siapa anak zaman now yang nggak kenal Gen Halilintar? Ya, itu adalah nama sebuah keluarga besar (beneran besar, seriusan!) yang belakangan ini sedang viral di YouTube dengan jutaan subscribers. Keluarga Gen Halilintar ini terdiri dari 13 orang, tepatnya pasangan bapak-ibu dengan 11 orang anak (6 anak laki-laki dan 5 anak perempuan). Nama “Gen Halilintar” sendiri diambil dari perpaduan nama pasangan orang tua dalam keluarga ini, yaitu Bapak Halilintar dan Ibu Gen. Dan, Atta dan Saaih Halilintar yang masing-masing mempunyai lebih dari 7,7 juta dan 2,5 juta subscribers YouTube.
Keluarga ini terkenal awalnya karena berpetualang keliling dunia dengan membawa seluruh anggota keluarga ke 120 negara tanpa babysitter atau asisten rumah tangga! Setelah itu barulah keluarga ini menjadi viral di dunia maya karena vlog-vlog hariannya di YouTube. Tak cuma itu, masing-masing anggota Gen Halilintar punya channel YouTube sendiri loh!
Salah satu hal yang mencengangkan netizen adalah kesuksesan keluarga ini. Boleh dibilang keluarga ini kaya raya.
Ketika rumah mereka “digrebek” oleh Indra Herlambang, banyak yang tercengang melihat isi rumah mereka yang begitu mewah, ada kolam renangnya, dan sebagainya. Tak jarang mereka pamer barang-barang mewah dalam video-video yang diupload di YouTube, terutama di channel Atta Halilintar dan Saaih Halilintar. Terlepas dari kontroversi yang ditimbulkannya, gimana sih keluarga besar ini bisa begitu sukses? Berikut lima rahasianya yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Pertama, Fokus pada apa yang ingin diraih. Pasangan orang tua Gen Halilintar berprofesi sebagai pengusaha. Mereka merintis usahanya benar-benar dari nol. Mereka tekun bekerja keras dan fokus pada usaha yang digeluti. Itu pula yang diajarkan pada anak-anak mereka. Ketika di-interview oleh Boy William di acara Nebeng Boy, Atta Halilintar sempat menceritakan bagaimana situasi jatuh bangun ekonomi keluarganya.
Sejak SD, ia sudah dididik untuk mencari uang sendiri dengan berjualan makanan ringan dan mainan. Uang sakunya tidak diberi oleh orang tuanya, melainkan dari hasil jualannya sendiri. Begitu pula dengan anak-anak lainnya. Nggak heran ya gaes, kalau keluarga ini bisa tajir melintir seperti sekarang ini!
Fokus pada usaha dan dagang sangat diutamakan keluarga ini. Anak-anak dididik secara homeschooling dengan fokus utama bisnis. Sejak kecil mereka dibesarkan dengan nuansa bisnis yang kuat dari orang tua Gen Halilintar. Motto mereka, “Semua yang kami pakai dan gunakan itulah yang kami jual.”
Kedua. Kerjasama antar saudara/keluarga. Salah satu cara mendidik dalam Gen Halilintar yang menarik adalah kerjasama antar saudara dan anggota keluarga. Dalam keluarga sudah ada pembagian tugas rumah tangga yang jelas dan semua harus menjalankannya. Misalnya, Atta bertugas sebagai captain yang mengawasi tugas adik-adiknya, Sohwa bertugas laundry, Sajidah menjadi chef, Thoriq menjadi house keeper, dan sebagainya. Masing-masing punya tugasnya sendiri-sendiri.
Ternyata ini kuncinya mereka bisa keliling dunia dengan memboyong seluruh anggota keluarga tanpa bantuan asisten rumah tangga atau babysitter. Semua urusan rumah tangga sudah dihandle oleh masing-masing anggota keluarga. Bahkan anak yang masih balita pun diberi tugas gaes!
Bagaimana menjaga kekompakan antara 13 orang yang pasti punya kepribadian beda-beda? Rahasianya ada di Morning Briefing. Setiap hari usai shalat Subuh, mereka berkumpul bersama untuk cerita pengalaman kemarin, curhat, sampai bagi tugas untuk hari itu. Istilah Bu Gen, untuk “penyelarasan hati, budi, dan nafsu”.
Ketiga, tanggung jawab dan etos kerja tinggi. Ini masih terkait erat dengan fokus dan kerjasama. Tanpa rasa tanggung jawab yang tinggi, fokus tidak dapat diraih dan kerjasama sulit terjadi. Dalam mengerjakan tugas masing-masing, anggota keluarga ini punya rasa tanggung jawab yang besar. Masing-masing sadar bahwa kalau tugas tidak dijalankan, urusan keluarga bisa terganggu. Misalnya, kalau tugas memasak tidak berjalan, satu keluarga bisa kelaparan! Karena itu, mereka sangat bersungguh-sungguh dan tanggung jawab dalam tugas.
Rupanya nilai tanggung jawab dan kerja keras dibawa dalam urusan bisnis atau pekerjaan mereka. Atta Halilintar misalnya sangat memegang komitmen untuk upload video setiap hari di channel YouTubenya. Tak heran kalau dalam waktu 1,5 tahun, ia mempunyai 7,7 juta subscribers.
Keempat. Berani belajar dan mencoba hal-hal baru. Ini yang mudah dikatakan tetapi sulit dilaksanakan. Keluarga ini berani belajar dan mencoba hal-hal baru. Kita bisa lihat dari video-video yang mereka upload di YouTube. Hampir semua hal mereka pernah coba, mulai dari meng-cover lagu yang sedang nge-hits, membikin lagu sendiri, sampai bikin video Q&A yang sering masuk trending YouTube.
Dalam hal bisnis, mereka juga tidak puas dengan satu jenis bisnis saja. Mungkin semua bidang bisnis pernah mereka coba, dari kuliner, fashion, otomotif, sampai jualan es cendol.
Ketika diinterview channel SB30, Atta Halilintar mengakui bahwa nilai ini diajarkan oleh bapak dan ibu Gen Halilintar. Gagal dan jatuh bangun karena belajar dan mencoba hal-hal baru sudah biasa. Baginya itu bukan kegagalan. Kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika berpuas diri dan berhenti belajar dan mencoba hal-hal baru.
Kelima, takut-cinta pada Allah SWT. Ini dia rahasia paling kunci dari kesuksesan keluarga Gen Halilintar. Nilai takut dan cinta pada Allah SWT ditanamkan dengan sangat kuat dalam keluarga ini. Hidup di dunia ini hanya sementara, yang lebih panjang adalah hidup di akhirat nanti. Maka hidup di dunia harus dijalankan dengan sebaik-baiknya supaya Allah memberi nikmat dan selamat saat nanti tiba di akhirat.
Shalat lima waktu dalam keluarga ini sangat diutamakan. Segala keberhasilan mereka juga disebut karunia Allah sebagai Sang Pemberi Anugerah. Dalam vlog-vlog YouTube, mereka tidak segan menampilkan momen berdoa bersama entah ketika ulang tahun atau event spesial lainnya. Keluarga ini selalu nampak bersyukur atas rezeki dan nikmat Allah SWT yang mereka terima.
Momen yang paling mengharukan adalah ketika Atta Halilintar diinterview Boy William dalam vlog Nebeng Boy.
Boy bertanya, “What is your biggest fear?” Atta menjawab, “Aku paling takut sama Allah. Aku paling takut mati dalam keadaan belum baik, belum memberikan kebaikan bagi banyak orang, dan lupa dengan Allah. Soalnya, untuk apa sih segala sukses di dunia ini kalau nanti di akhirat nggak selamat? Makanya aku pingin banget nyebar cinta, damai, dan kebaikan sebanyak-banyaknya sebelum mati.”
Ternyata itulah rahasia sukses keluarga Gen Halilintar. Semoga kita bisa ambil hikmahnya dan belajar supaya hidup sukses dunia akhirat dari keluarga besar ini. Wallahu’alam.