Bagaimana cara sufi ini menipu malaikat? Terlebih lagi di kuburan yang identik dengan duet malaikat Mungkar-Nakir.
Duo malaikat ini memang bertugas mencatat amal buruk dan baik dari manusia usia wafat.
Jangan curiga dulu, kisah sufi Nasrudin Hoja ini akan membuatmu geleng-geleng kepala. Sebuah cara yang mungkin hanya Nasrudin yang bisa melakukannya.
Kisah Nasrudin Hoja dan penipuan terhadap malaikat ini terdapat dalam buku Humor Sufi II yang dikumpulkan Prof. Sapardi Djoko Damono.
Nasrudin atau yang lebih dikenal dengan nama Nasredin Hoca adalah sufi dari Konya Turki dan terkenal dalam dunia Islam selain karena ilmunya, juga anekdot lucu yang kerap ditampilkannya.
Jadi, ceritanya suatu hari Nasrudin bilang kepada keluarganya. Ia berkata dengan mimik yang sangat serius.
“Jika aku mati matin nanti,” kata Nasrudin. “Kuburkan saja aku di makam yang paling tua ya.”
Sontak, hal ini membuat keluarga saling pandang. Apalagi yang diinginkan Nasrudin ini, pikir mereka.
Nasrudin memasang muka serius. Alisnya terangkat sedikit, bibirnya nyaris tak bergerak. Pandangan matanya tajam lurus ke arah keluarganya yang sedang berkumpul itu.
Akhirnya, ada satu keluarga yang memberanikan diri untuk bertanya kepada Mullah Nasrudin. Mullah adalah julukan kepada seorang guru dalam tradisi sufisme.
“Memangnya kenapa, Wahai Mullah Nasrudin?”
“Agar kalau nanti malaikat Mungkar dan Nakir datang, aku bisa terlewat dari mereka. Karena, tentu mereka mengira makam tua tempatku di kubur nanti sudah diperiksa,” jawabnya enteng saja.
Orang-orang terdiam dan tampak berpikir keras.