Seluruh aktivitas lembaga amil zakat haruslah mengedepankan transparansi dalam pengelolaannya. Hal ini dilakukan agar masyarakat yakin bahwa zakatnya benar-benar tersalurkan dan tepat sasaran. Untuk itu diharapkan pengelola amil zakat menjadi semakin profesional.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dalam acara Musyawarah Nasional Forum Zakat ke 8 di Mataram. “Publik harus diyakinkan bahwa zakat yang dikeluarkan benar-benar tersalur secara tepat guna dan tepat sasaran untuk kemaslahatan umat,” ungkap Menteri Agama.
Untuk itu menyambut baik kiprah Forum Zakat Nasional yang telah menggagas program sertifikasi bagi amil atau orang yang mengelola zakat. Menag jugberharap agar para amil dan aktivis zakat akan semakin profesional dalam tugasnya, sehingga zakat dapat diterima oleh yang berhak. “Masalah “trust” atau kepercayaan itu sangat penting. Jika umat sudah mempercayakan penyaluran zakatnya melalui lembaga, maka Insya Allah zakat dapat diterima oleh yang berhak dan dapat mendukung upaya pengentasan kemiskinan secara nasional,” kata Menteri agama seperti dilansir kantor berita Antara.
Sementara itu Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin mengatakan bahwa ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat. Diantaranya adalah strategi dan regulasi yang digunakan untuk mendukung peningkatan zakat. “Mungkin banyak yang belum berzakat atau banyak yang sudah, tetapi belum disalurkan. Di sinilah perlunya strategi. Kalau ingin masyarakat kuat, pemberdayaan ekonomi umat juga harus maksimal,” katanya.