Launching 1000 Kampung Moderasi Beragama, Kemenag Ajak Kolaborasi Berbagai Pihak

Launching 1000 Kampung Moderasi Beragama, Kemenag Ajak Kolaborasi Berbagai Pihak

Kemenag berharap, pemerintah daerah memberikan dukungan secara aktif agar program Kampung Moderasi Bergama ini dapat berjalan secara berkelanjutan.

Launching 1000 Kampung Moderasi Beragama, Kemenag Ajak Kolaborasi Berbagai Pihak

Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi launching 1000 Kampung Moderasi Beragama (KMB) yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Peluncuran program ini bersamaan dengan rangkaian gelaran Gebyar Muharram 1445 Hijriah yang bertajuk ‘Merawat Kerukunan, Perkokoh Semangat Kebangsaan’, di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Rabu (26/07/2023) siang.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dalam sambutannya mengatakan bahwa Kemenag tetap berkomitmen dalam meningkatkan toleransi beragama, kerukunan sosial, partisipasi komunitas, peningkatan kesejahteraan ekonomi, serta peran aktif pemimpin lokal dan pemuka agama setempat.

“Kita harus tetap berkomitmen untuk mewujudkan pengembangan Kampung Moderasi Beragama. Keberhasilannya harus diwujudkan bersama-sama,” kata Wamenag Saiful saat membacakan teks pidato Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Saiful menyebutkan, beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam pengembangan Kampung Moderasi Beragama antara lain, pengembangan infrastruktur, sikap yang ramah, peningkatan keterampilan dan kapasitas.

“Selain itu, perlu juga pengembangan program kemitraan, pembentukan pusat sumber daya yang menyediakan informasi dan bahan bacaan tentang moderasi beragama dengan melibatkan lebih banyak orang, serta program-program lain yang dapat memotivasi partisipasi yang lebih luas dan mendorong inspirasi positif di masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya berharap, pemerintah daerah memberikan dukungan secara aktif agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang berkesinambungan serta dirasakan oleh banyak masyarakat.

“Karena program ini tidak dapat berjalan sesuai harapan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Jadi, harus diwujudkan melalui penyelenggaraan program yang kolaboratif dalam program Kampung Moderasi Beragama,” pungkas Wamenag.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa program Kampung Moderasi Beragama ini merupakan bukti empiris komitmen kementerian agama bersama dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan moderasi beragama di level akar rumput.

“Ini adalah langkah awal langkah awal dari 1000 langkah yang kita upayakan, karena sesungguhnya yang tidak kita launching bukan berarti tidak moderat,” ujar Kamaruddin.

Ia menerangkan, salah satu target pemerintah Indonesia adalah dengan menjadikan seluruh kampung sebagai Kampung Moderasi Beragama. “Tantangan yang sebenarnya terletak pada bagaimana kita semua bisa menjaga dan merawat program kampung moderasi beragama,” terang dia.

Dirinya mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi polarisasi dan konfil antar agama di beberapa daerah.

“Tentunya masalah tersebut memberikan ancaman yang nyata bagi kerukunan dan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Kamaruddin.

Hadir untuk menyampaikan orasi kebangsaan, Tim Ahli Pokja Nasional Moderasi Beragama, Alissa Wahid, menegaskan bahwa launching program ini merupakan sebagai hasil kerja keras dari para penyuluh agama dari seluruh Indonesia.

“Kita di sini hanya mampu merencanakan dan beliau-beliau ini tidak bekerja. Maka, tidak akan ada 2.650 kampung moderasi beragama tanpa penyuluh agama,” papar Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu.

Launching Kampung Moderasi Beragama (KMB) ini juga disemarakkan dengan pentas budaya yang diikuti oleh semua agama di bawah naungan Kemenag. Selain itu, ditayangkan juga video testimoni kepala daerah di beberapa wilayah di Indonesia yang secara bersamaan menyimak secara virtual dan menggelar launching KMB di daerah masing-masing. (AN)