Islam mengajarkan kepada umatnya bagaimana kriteria dalam memilih pasangan hidup yang ideal, hal tersebut dikarenakan Islam berkeinginan supaya seseorang tidak salah dalam memilih pasangan hidup yang berakibat pada mudahnya melakukan perceraian atau talak di kemudian hari.
Dalam sebuah hadis disebutkan perkara halal yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah perceraian. Karenanya perceraian hanya dibolehkan ketika pasutri memiliki masalah dan tidak memiliki jalan keluar untuk melakukan “ishlah” atau negosiasi untuk berdamai.
Oleh karenanya, Rasulullah SAW menyarankan agar seorang lelaki benar-benar memperperhatikan beberapa hal dalam menentukan calon pendamping hidup. Berikut ini beberapa kriteria calon istri ideal yang secara tabiat diidamkan oleh setiap kaum adam. sebagaimana tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Wanita umumnya dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Karena itu, pilihlah yang memiliki agama, kalian akan beruntung. Dari hadis di atas dapat dirumuskan bahwa pada umumnya terdapat empat kriteria wanita ideal untuk dijadikan sebagai pendamping hidup.
Pertama, karena memiliki kekayaan. Siapa yang tidak mau menikah dengan wanita yang kaya, kekayaan wanita yang terpuji adalah kekayaan yang disertai dengan takwa. Orang yang memiliki harta bisa dengan mudah memiliki tempat tinggal yang layak, kendaraan yang baik, dan lain-lain. Hal tersebut merupakan sarana untuk membina kebahagiaan hidup berumah tangga.
Kedua, karena nasabnya. Menurut Rasulullah SAW pada umumnya lelaki memilih istri juga karena memperhatikan nasabnya, nasab yang dimaksud di sini tentu saja dia berasal dari keturunan yang baik seperti anak ulama, anak pejabat, anak pengusaha atau keturunan darah biru lainnya. Karena biasanya bila wanita berasal dari keturunan yang baik pasti dia diajarkan supaya menjadi manusia yang baik pula termasuk dalam hal agama.
Ketiga, karena kecantikannya. Rasulullah SAW juga menggambarkan seorang lelaki menikahi wanita karena kecantikannya. Setiap pria normal pasti berharap kelak pendamping hidupnya berupa wanita yang cantik. Namun kecantikan adalah hal yang bersifat relatif. Oleh karena itu nikahilah wanita yang apabila engkau melihatnya ia akan menyenangkan hatimu. kecantikan fisik akan hilang ditelan masa, pilihlah wanita bukan hanya karena kecantikan parasnya namun juga kerena dia memiliki “inner beauty” yaitu kecantikan yang muncul dari dalam diri.
Keempat, karena agamanya. Dari empat kriteria wanita idaman di atas, menikah kerena agamanya merupakan hal yang sangat ditekankan, seorang muslim dianjurkan untuk mengutaman agama dalam memilih pasangan hidup bila agamanya sudah baik nikahilah dia syukur-syukur beberapa kriteria lainnya juga mengikuti. wanita yang baik agamanya merupakan wanita yang senantia mengerti dan menjalankan kewajibannya baik sebagai seorang istri ataupun sebagai ibu bagi anaknya nanti. Maka, keindahan dia dalam beragamalah yang akan menjadi penentuan kebahagian dan keberuntungan dalam keluarga hingga akhirat kelak.
Perlu di ketahui meskipun hadis di atas ditujukan kepada lelaki dalam memilih istri, ia juga berlaku bagi wanita dalam memilih suami. Saat ini, sulit bila tidak dikatakan mustahail, untuk mendapatkan pendamping hidup sesuai dengan kriteria hadis di atas, yaitu seorang pria atau wanita yang kaya, berketurunan mulia, berparas cantik dan memiliki agama yang baik. karena tidak ada satupun manusia yang sempurna. Fudhail bin ‘Iadh pernah mengatakan:
مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلا عَيْبٍ بَقِيَ بِلا أَخٍ
Barangsiapa mencari teman yang tidak memiliki cacat atau kekurangan maka dia akan hidup selamanya tanpa berteman.
Sama juga halnya dalam mencari jodoh, siapa saja yang mencari pasangan hidup yang perfect atau sempurna maka dia akan menjomblo sepanjang masa. Mencari pasangan hidup tujuannya bukan untuk mencari kesempurnaan tetapi pada hakikatnya adalah untuk saling menutupi kekurangan antara istri dan suami.