YOGYAKARTA, ISLAMI.CO – Konferensi Internasional tentang Moderasi Beragama (ICROM) ke-2 tahun 2023 resmi dibuka hari ini Kamis (24/8/2023) di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta.
Ini adalah konferensi yang sangat dinantikan, di mana para pemikir, akademisi, dan aktivis berkumpul untuk menjelajahi isu-isu penting seputar moderasi beragama dan keberagaman keagamaan di Indonesia.
Hari ini, sejumlah intelektual, akademisi, aktivis, dan masyarakat hadir untuk mendiskusikan ragam perspektif keislaman yang berkembang di Indonesia.
Konferensi yang bertajuk “Managing Religious Diversity in the Public Sphere” resmi dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Salah satu sorotan utama acara ini adalah keynote speech dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2023.
Ini merupakan kesempatan langka untuk mendengar pandangan dan arahan dari pemimpin kunci dalam konteks keagamaan di Indonesia.
Selanjutnya, Diskusi Panel sesi 1 akan menghadirkan Prof. Ismatu Ropi, Ph.D. (UIN Jakarta), Prof. Dr. Sahiron Syamsuddin (UIN Sunan Kalijaga), Prof. Dr. Tahir Abbas (Leiden University), Dr. (H.C.) KH. Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014–2019), dan Imam Shefiu Abdulkareem Majemu (The Strength in Diversity Development Centre).
Mereka akan membahas implikasi dari kebijakan dan regulasi terhadap komunitas keagamaan di Indonesia.
Kemudian Diskusi Panel sesi ke-2 akan lebih banyak membicarakan peluang dan tantangan penerapan moderasi beragama, juga mengeksplorasi sejauh mana moderasi beragama dapat diterapkan.
Sesi ini menghadirkan panelis ahli seperti Prof. Al Makin (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Prof. Amelia Fauzia (Direktur Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta), Muhammad Haziq bin Jani (RSIS NTU), dan Dr. Sultan Faisal Alremeith (General Secretary of Muslim Council of Elders).
Grand Opening acara ini juga akan turut dimeriahkan oleh penampilan dari langsung dari Kepala Suku Mojok, Puthut EA dalam Putcast Live On Stage.
Puthut EA akan menjadi host yang menghadirkan Dr. Fahruddin Faiz dan Husein Ja’far Al Hadar sebagai bintang tamu.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, H Adib menyampaikan bahwa tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk menemukan pendekatan yang memperkuat kerukunan dan mendorong pemahaman damai dalam isu-isu keagamaan di ranah publik.
Upaya ini mencakup semua elemen, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat sipil.
“ICROM 2023 akan menjadi ruang diskusi yang luas dan mampu melahirkan ide-ide segar tentang moderasi beragama sebagai jawaban dalam problem beragama di tengah masyarakat,”katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/8).
Konferensi Internasional tentang Moderasi Beragama (ICROM) ke-2 tahun 2023 merupakan hasil kerja sama antara Subdirektorat Pemikiran Agama Islam dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, dengan kolaborasi dari el-Bukhari Institute, Yayasan Islami Media Ramah (Islami.co), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta Pusat Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM). [NH]