Bentrokan kembali terjadi antara jamaah Palestina dan polisi Israel. Kondisi ini berlangsung di luar Masjid Al Aqsa Yerusalem Timur pada Sabtu malam waktu setempat.
Kantor berita Xinhua memberitakan para pengunjuka rasa dibubarkan dengan granat setrum. Bentrok tersebut pecah setelah jamaah menunaikan shalat pada Sabtu malam, sehari setelah tiga warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka. Seperti di beritakan di berbagai media massa, Israel sebelumnya membatasi warga Muslim memasuki kompleks Masjid Al Aqsa untuk beribadah. Hal ini kemudian memicu kemarahan di seluruh warga do Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Siaran langsung dari Lions’ Gate di Kota Tua menunjukkan bahwa para pengunjuk rasa berteriak “dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami akan menebusmu Al-Aqsa.” Seperti dilansir kantir berita Antara sekelompok polisi juga terlihat memukuli dan menendangi seorang pengunjuk rasa di tanah.
Selain di Yerusalem, seorang pemuda Palestina juga diberikan meninggal dan lima warga Palestina mengalami luka-luka pada Jumat lalu di At Tur. Dikabarkan pemerintah Israel mempertimbangkan untuk melepas detektor metal yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa pada Minggu. Pemasangan dektektor itu dilakukan menyusul serangan yang menewaskan polisi Israel yang kemudian memicu protes besar. Warga Palestina menganggap pemasangan detektor logam itu sebagai pelanggaran status quo di kompleks Haram al-Syarif. Sebagai gantinya akan diterapkan pemeriksaan lenih ketat.