Pagi ini, 3 Januari 2015, di beranda saya ‘methungul’ link klarifikasi NUGL terkait berita hoax eksekusi penyair Irak bernama Ahmad Nu’aimi dua hari lalu (http://www.nugarislurus.com/2016/01/klarifikasi-berita-eksekusi-ahmad-nuaimi-dan-syairnya.html). Saya baca, lalu saya buka tautan-tautan yang disediakan di klarifikasi itu. Dan karena saya menemukan beberapa hal yang agak ‘nganu’ di dalamnya, maka perlu kiranya saya sampaikan tiga hal berikut.
Pertama, link-link yang di-share di klarifikasi itulah antara lain berita hoax di situs-situs Arab yang dibantah oleh ketua persatuan penulis dan sastrawan Irak sebagaimana saya sebut di postingan sebelum ini. Saya mulanya mengira bahwa NUGL akan menyediakan link yang membantah balik, tapi NUGL malah memberi link-link berisi hoax-nya itu sendiri. Ibaratnya, NUGL memberitakan A yang lalu dibantah berita B, tapi bukannya kemudian memberi berita lain yang membantah B, NUGL malah menyodorkan kembali berita A. Dan, tak kalah penting, satu di antara link-link yang disodorkan NUGL meskipun gambarnya salah (yakni ini http://www.iraqpressagency.com/?p=177570&lang=ar) justru berisi keterangan soal bantahan dari persatuan penulis Irak. Artinya, NUGL menyodorkan link yang mengafirmasi ke-hoax-an berita yang disebarkannya sendiri. (Ini agak konyol)
Kedua, klarifikasi NUGL memberi link ke youtube yang berisi syair Ahmad Nu’aimi itu dengan ditambahi keterangan “sudah ditonton lebih dari 500 ribu pemirsa” (linknya ini: https://www.youtube.com/watch?v=s6wYShV-cGw). Saya buka link youtube-nya, dan syairnya ternyata sama dalam soal judul tapi isinya 100% tidak sama dengan isi syair di berita hoax yang di-share NUGL. Setelah saya cari sendiri, syair asli dari Ahmad Nu’aimi yang disuarakan di link youtube itu adalah ini (https://web.facebook.com/Syrian.Revolution/posts/10153050040575727). Syair yang di youtube ini adalah syair ratapan (istilah teknis dalam sastra Arab: syair "ratsa") yang isinya justru mengutuk-utuki bangsa Irak sendiri, termasuk meratapi diri penyair sendiri karena banyak baitnya yang pakai kata ganti “kita” (nahnu dan dhamir "-na"). Maka, dengan men-share link itu, NUGL justru sedang menambahi info bahwa penisbahan syairnya adalah salah. Dengan kata lain, NUGL melempar bumerang untuk dirinya sendiri. Kekeliruan NUGL kini bertambah jadi dua: salah atribusi gambar plus salah atribusi syair. (Ini mulai konyol)
Ketiga, demi membuktikan bahwa figur Ahmad Nuaimi bukan fiktif, NUGL memberi link akun FB Ahmad Nuaimi itu, ditambahi keterangan “mempunyai lebih dari 1000 penggemar" (yakni ini: https://facebook.com/الشاعر-احمد-النعيمي-376463835811677/ ). Saya buka, dan setelah saya lihat per pukul 8 pagi WIB ini, ternyata akun FB Ahmad Nuaimi itu baru saja 10 jam lalu posting foto. (Lho, berarti di masih hidup? Bukannya di berita NUGL dia sudah dihukum gantung tanggal 27 Desember lalu?) Jadilah saya berkesimpulan bahwa dengan memberikan link akun FB itu, NUGL justru sedang menambah kesalahan bagi beritanya sendiri menjadi tiga: salah gambar, salah syair, dan salah orang. (Yang ini sudah konyol)
Tentang hal terakhir terkait akun FB Ahmad Nu'aimi ini, kepada situs NUGL, yang adminnya tampaknya tak berani menampilkan identitas, sudahkah Anda punya bahan ngeles untuk membantah? Kalau belum punya bahan ngeles, dan karena saya sebenarnya agak merasa tak enak body sama Anda, baiklah saya beri alternatif bahan untuk ngeles dari tiga perspektif: secara konspiratif, supernatural, dan psikologis.
Secara konspiratif: bisa saja yang posting itu adalah keluarganya. Tapi probabilitas kebenaran ini 30%, sebab keluarganya semestinya mengabarkan berita berkabung bahwa sang penyair baru saja dihukum mati. Secara supernatural: mungkin saja dia bangkit dari kubur, arwahnya gentayangan, lalu login akun FB-nya. Tapi ini probabilitas kebenarannya 60%, karena dia itu setidak-tidaknya mbok ya mengabarkan apa yang terjadi di alam barzakh buat bekal kita-kita ini untuk bersiap-siap. Secara psikologis, yang probabilitasnya saya duga mencapai 90%: mungkin Anda sedang lelah. Kalau ini benar, perkenankan saya untuk memberi saran agar Anda sebaiknya bobok dulu, biar pikiran cerah dan hidup Anda ndak suram-suram amat.
Terakhir, Anda mengklaim bahwa berita hoax Anda “membuat gerah berbagai kalangan pro syiah dan pro liberal.” Menurut saya ini keliru. Berita hoax Anda sudah dan memang semestinya membuat gerah kaum Nahdliyin. Karena, selain membawa nama NU dan suka tanpa malu menghujat petinggi NU, Anda mengklaim “garis lurus” padahal berita yang Anda sebar tidak lurus.