Pada suatu hari Sultan al-Mutawakkil berkata kepada Abul Ayna (seorang penyair): “Hai Abul Ayna! Telah datang kepadaku berita tentang kepanjangan lidahmu dalam memuji dan mengejek orang”.
“Ya… Amiral Mukminin ! Allah Swt. pun memuji dan mencaci hambanya!” jawab Abul Ayna.
“Sampai kapan kamu akan memuji dan mengejek orang?” tanya sultan.
“Selama masih ada orang mau berbuat baik dan sepenjang masih ada orang yang melakukan kejelekan! Na’udzubillah, aku menjadi seperti kalajengking yang menyengat orang yang berbuat kejelekan dan orang yang melakukan kebaikan!” jawab Abul Ayna.
Sumber: K. H. M. A. Fuad Hasyim, Butir-butir Hikmah, Hal; 55, LKiS 2004.