Ayat kursi memiliki banyak keutamaan dan manfaat terutama bagi pembacanya. Di antara manfaatnya adalah jika dibaca sebelum tidur, maka ia bisa memberi perlindungan bagi pembacanya dan setan tidak bisa mengganggu hingga pagi hari. Manfaat ini disampaikan langsung oleh setan ketika pada suatu ditangkap oleh Abu Hurairah, sebagaimana dikisahkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari.
Pada suatu malam, Abu Hurairah sedang menjaga zakat fitrah atas perintah Nabi SAW. Tiba-tiba ada seseorang yang datang sambil menumpahkan makanan dan mengambilnya. Saat itu juga Abu Hurairah langsung menangkapnya seraya menggertak akan dilaporkan kepada Nabi SAW.
“Demi Allah, saya benar-benar akan mengadukanmu kepada Nabi SAW,” ancam Abu Hurairah.
Sambil pura-pura memelas, orang tersebut membela diri atas perbuatannya dengan berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan makanan ini.”
Karena merasa kasihan, Abu Hurairah melepaskannya. Ketika dia bertemu Nabi SAW di waktu Subuh, beliau menanyakan tentang kejadian semalam. “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?.”
“Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya,” jawab Abu Hurairah.
Kemudian Nabi SAW berkata, “Dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.”
Mendengar perkataan Nabi SAW ini, Abu Hurairah yakin orang tersebut akan kembali lagi. Karena itu, dia mengawasinya. Dan benar saja orang tersebut datang sambil menumpahkan makanan dan mengambilnya. Abu Hurairah pun menangkapnya lagi.
“Saya akan mengadukanmu kepada Nabi SAW,” ancam Abu Hurairah.
“Biarkanlah aku. Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah ini,” kata orang tersebut dengan pura memelas sebagaimana sebelumnya.
Karena merasa kasihan, Abu Hurairah melepaskannya lagi. Ketika dia bertemu Nabi SAW di waktu Subuh, beliau menanyakan lagi tentang kejadian semalam. “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?.”
“Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya,” jawab Abu Hurairah.
Kemudian Nabi SAW berkata, “Dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.”
Pada malam ketiga, Abu Hurairah mengawasinya lagi. Dan benar saja dia datang lagi dan berbuat sebagaimana dua malam sebelumnya. “Saya akan melaporkanmu kepada Nabi SAW. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali,” kata Abu Hurairah.
“Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu,” kata orang tersebut.
Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?.”
Ia pun menjawab, “Jika kamu hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.”
Abu Hurairah melepaskanya lagi dan ketika pagi hari Nabi SAW bertanya, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?.”
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa dia akan mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga saya pun melepaskan dirinya.”
Nabi SAW bertanya, “Apa kalimat tersebut?.”
“Ia mengatakan pada saya, jika saya hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan pada saya bahwa Allah akan senantiasa menjaga saya dan setan pun tidak akan mendekat hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan,” jawab Abu Hurairah.
Nabi SAW pun berkata, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Kamu tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?”
“Tidak”, jawab Abu Hurairah.
Nabi SAW memberi tahu, “Dia adalah setan.”